Jakarta, CNN Indonesia -- Terhitung sejak hari ini, Jumat (28/11), Partai Golkar tidak lagi dipimpin oleh Aburizal Bakrie. Itu menurut Tim Penyelamat Partai Golkar pimpinan Agung Laksono.
"Kami membuat surat kepada Menteri Hukum dan HAM, memberitahukan dalam rapat pleno Golkar ada pergantian kepengurusan. Surat telah kami layangkan dan mulai hari ini Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar resmi dikendalikan tim penyelamat," kata anggota Tim Penyelamat Yorrys Raweyai di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Tim Penyelamat Golkar terdiri dari delapan orang, yakni Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, Zainudin Amali, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar Sudarsa, Ibnu Munzir, dan Lawrence Siburnian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh anggota Tim Penyelamat Golkar tak akan menghadiri Musyawarah Nasional di Bali esok lusa, Minggu (30/11). "Emang kami goblok, tidak ngakuin tapi datang (ke Munas Bali)? Dia (Ical) harus datang ke sini dan nyerah, baru kita bicara. Ngapain kami ke Bali?!" kata Yorrys dengan nada tinggi.
Sementara Agun Gunandjar menilai Munas Bali sebagai sandiwara untuk melanggengkan Ical menjadi ketua umum Golkar secara aklamasi. "Semua skenario. Aturan disembunyikan, materi disembunyikan. Semua sudah dikondisikan oleh kubu Ical," ujarnya.
Meski kubu Ical menyatakan mengundang seluruh kader Golkar ke Munas Bali, Agun mengatakan tidak menerima surat undangan. Kubu Ical saat ini telah mempersiapkan Munas di Bali. Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung pun dijadwalkan mendarat di Bali Sabtu besok (29/11).