Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengumpulkan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di Akademi Polisi (Akpol) dan blusukan di Semarang, Jawa Tengah, hari ini, Selasa (2/12).
Untuk kegiatan tersebut kepada pers Menteri Sekertaris Negara Pratikno menyampaikan, tujuan Jokowi menemui para petinggi Polri adalah untuk mendengar laporan, keluhan, maupun gagasan.
"Beliau selalu ingin mendengar masyarakat, dari pejabat daerah, maupun dari staf Beliau di berbagai sektor," tutur Pratikno kepada pers, Senin (1/12) petang.
Beberapa waktu yang lalu, hal serupa pernah dilakukan Jokowi kepada para gubernur, jajaran Panglima Komando Utama (Pangkotama) TNI, dan Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia dalam kesempatan yang berbeda-beda, di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau sudah mendengar dari gubernur, panglima dan jajarannya, sudah dengar dari para Kejati. Nah ini gilirannya kepolisian," kata Pratikno menjelaskan.
Pertemuan ini, lanjut dia, bukan hanya menjadi pertemuan perdana antara Jokowi dengan jajaran Polri, melainkan menjadi pertemuan final. Format tersebut agaknya sedikit berbeda dengan pertemuan presiden RI ke-7 itu dengan para pejabat sebelumnya. Pasalnya, sebelumnya Jokowi membagi pertemuan menjadi dua sesi, yakni pemberian arahan dan penerimaan laporan.
"Dengan Polri, presiden ingin sampaikan harapan-harapan. Berbicara soal target ke depan," kata Pratikno.
Eks Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu pun menyebutkan, kunjungan kerja Jokowi kali ini tak hanya akan bertemu dengan jajaran Polri. "Akan berkunjung ke pelabuhan Tanjung Mas," kata dia.
Bukan hanya itu saja, Jokowi juga akan melakukan kunjungan kerja terkait pengaktifan gas. "Konversi bukan hanya isu BBM (bahan bakar minyak) kemarin dengan merasionalkan subsidi, tetapi juga bagaimana berikan alternatif ke masyarakat. Bukan hanya tumbuh ke minyak, tetapi juga ke gas," ucap Pratikno.
Pria kelahiran 1962 itu mengungkapkan, Jokowi yakin dengan berkunjung dan melihat langsung realitas di lapangan dan duduk bersama para pemangku kepentingan (stakeholders), maka ia dapat mencari cara untuk menyelesaikan berbagai masalah di suatu daerah.