PENDAMPING AHOK

Djarot: Gak Ada Beli Mobil Dinas, Sewa Saja!

CNN Indonesia
Senin, 08 Des 2014 14:35 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menjatuhkan pilihan wakilnya kepada Djarot Syaiful Hidayat, bekas Wali Kota Blitar. Mereka berdua satu tipe.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kiri) bersama istrinya Heppy Farida (kanan) saat di wawancara dengan CNN Indonesia (6/12) (CNN Indonesia/Utami Diah Kusumawati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akhirnya menjatuhkan pilihan wakilnya kepada Djarot Syaiful Hidayat, bekas Wali Kota Blitar. Menariknya, ternyata dari cerita Djarot, Ahok naksir Djarot jauh sebelum tenggat pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Jauh sekali. Bahkan sebelum Joko Widodo lengser dari kursi Gubernur DKI Jakarta untuk mejadi presiden.

(Baca juga: Djarot: Saya Mungkin Lebih Cool dari Pak Ahok)

Apa sebenarnya yang dilihat Ahok dari sosok Djarot? Lalu bagaimana tanggapan Djarot ketika akhirnya ia mendapat jalan mulus untuk mendampingi Ahok membenahi Jakarta? Simak wawancara CNN Indonesia saat menemui Djarot dan istrinya Heppy Farida di kediaman pribadi di Raffles Hills Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (6/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di mata keluarga, sosok Djarot seperti apa?
Heppy (Istri Djarot): Kalau saya melihat beliau ini kerja keras. Dan kalau dikasih tugas, itu insya allah akan dikerjakan secara maksimal dan penuh tanggung jawab.
Ya dia sebagai suami, sebagai Bapak yang cukup buat kami membanggakan ya. Artinya menjadi contoh buat anak-anak. Sesibuk apapun aktivitas beliau, pas libur anak-anak masih belajar bersama, ngajak makan bersama, jalan bersama, jadi tetep lah, meskipun sesibuk apapun beliau menomorsatukan keluarga.

Kalau nanti ada Wagub tandingan gimana?
Ya enggak apa-apa. Ya biarkan saja. Lama-lama kan juga hilang. Ya namanya tandingan ya biar aja. Biar aja lah, kalau mereka melanggar hukum serahkan pada polisi. Gitu aja. Kalau nanti ditanggapin terus kita enggak kerja. Nanggepin kayak begitu, lebih baik kita kerja saja lah, ya enggak? Kenapa kita harus nanggepin itu terus kan jadi capek, ya enggak? Energi kita nanti ke sono, ya enggak? Mending kerja.

Hubungan Pak Ahok dengan DPRD Jadi Masalah?
Tidak apa-apa, saya kemarin sudah ketemu dengan DPRD dengan Pak Pras, saya ngobrol baik.

Obrolannya apa?
Dengan Pak Pras saya sampaikan, kepada temen-temen saya bilang, ‘Hei, temen-temen legislatif. Kita tuh punya tugas yang sama lho, kita punya tujuan yang sama lho. Dan legislatif itu adalah mitranya eksekutif lho, harus kerjasama sinergi yang baik. Legislatif enggak bisa kerja sendiri tanpa eksekutif, demikian juga sebaliknya. Maka kita komunikasi yang baik supaya betul-betul semua potensinya bisa bersinergi, it’s okay

Alat kelengkapan dewan DPRD belum terbentuk?
Sudah kemarin sudah disetujui, waktu aku ke sono kan lagi rapat alat kelengkapan itu

Apa saja berkas yang belum berkas untuk Kemendagri?
Makannya saya harus ambil di Blitar itu SK dari kepolisian, SK tidak pailit dari pengadilan, kayak-kayak begitu lho. Sebetulnya sih hanya remeh-temeh dan lucu gitu lho menurut aku. Kan saya sudah anggota DPR RI, ya sudah jelas lha. Nanti dipersoalkan kalau enggak dilengkapi, yowes dilengkapi saja lah

Bagaimana nanti membagi peran dengan Ahok?
Kami tidak ada bagi peran secara tegas, kaku, tidak. Tapi mengalir, saling melengkapi satu sama lain.

Anda punya Hobi memelihara burung?
Ya punya burung memang (banyak burung di halaman rumah Djarot). Hobinya aku merawat binatang ada ikan, ikan koi. Blitar itu koi terbaik se-Indonesia. Tapi ya hobi saya mengasihi dan mencintai istri saya.

Heppy: Bapak ini juga perhatian lho. Kasih vitamin ke anak.

Djarot: Ah bisa saja. Harus dong nomor satu.

Heppy: Kalau ke sekolah, (anak) dianter naik motor

Djarot: Ya kalau pagi kadang-kadang anak minta dianter toh. “Yah, naik motor Yah,”. Ya kalau sama aku naik motor. Di Blitar juga nganter naik motor. Karena anakku enggak mau dianter pakai mobil dinas, malu.

Ahok mau stop pembelian mobil dinas pejabat. Tangapan Anda?
Aku kemarin bilang, eh pemerintah provinsi ya, gak ada lagi ya kebijakan kita (beli-beli mobil). Saya bilang ke Pak Gubernur gak usah beli-beli mobil. Kita lising saja.

Anda pakai apa?
Gak tau ya seadanya saja. Lho aku gak punya mobil juga? Ngapain sih, hal-hal yang sepele. Kedepan enggak boleh lagi seperti itu, kuno. Aku enggak punya bakat pejabat kali ya. (Baca juga: Djarot: Pak Ahok Punya Insting Politik Luar Biasa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER