Jakarta, CNN Indonesia -- Kubu Aburizal Bakrie (Ical) membiarkan kubu Agung Laksono menguasai kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Selasa (9/12). Saat ini kubu Agung mulai menurunkan foto Ical yang terpampang di kantor itu.
“Untuk sementara ini tidak apa-apa (kantor dikuasai kubu Agung) karena kami memang belum ada rencana rapat di sana,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar versi Musyawarah Nasional Bali, Tantowi Yahya, kepada CNN Indonesia.
Namun bila tiba waktunya bagi pengurus Golkar kubu Ical untuk menggelar rapat di sana, mereka akan melakukan pendekatan secara persuasif. “Kami akan negosiasi. Ketika negosiasi tidak berjalan baik, kami serahkan ke aparat keamanan,” ujar Tantowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini Tantowi belum tahu kapan kubunya hendak rapat di kantor DPP Golkar. “Kami banyak rapat secara terpisah, yakni rapat koordinator bidang, bukan rapat pleno. Jadi kami memang tidak terlalu perlu rapat di DPP,” kata dia.
Hari ini, Agung menyatakan akan menghidupkan kembali aktivitas di kantor Golkar yang telah dia tempati selama 40 tahun. Sejak Senin kemarin, kantor Golkar ditempati oleh Golkar kubu Agung. Belum terlihat pegurus kubu Ical yang datang ke sana.
Sementara sore ini kubu Agung berencana untuk menurunkan foto-foto Ical yang terpasang di kantor itu. “Sekitar jam 15.00 atau 16.00, rencananya Pak Agung akan menurunkan semua foto Pak Ical,” ujar salah satu staf di kantor DPP Golkar yang enggan disebut namanya.
Siang tadi saat Agung baru saja tiba di DPP Golkar, seorang ajudannya meminta beberapa staf di kantor itu untuk menurunkan salah satu foto Ical yang terpasang di pintu masuk Gedung DPP Partai Golkar. “Turunkan tapi jangan disimpan sembarangan, tidak sopan,” ujar sang ajudan.
Konflik di tubuh Golkar belum berakhir. Saat ini partai beringin bagai memiliki matahari kembar dengan dua ketua umum dan dua kepengurusan. Munas Bali memilih Ical sebagai ketua umum secara aklamasi, sedangkan Munas Jakarta memilih Agung sebagai ketua umum lewat voting.