GOLKAR TERBELAH

Kubu Ical Ingin Masalah Diselesaikan Internal

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 14:16 WIB
"Solusi terbaik adalah kembalinya silaturahim dalam diri Partai Golkar agar kembali menjadi partai yang besar. Cara paling baik adalah komunikasi internal."
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kiri) dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung (kanan) memberi keterangan pers seusai pemilihan ketua partai dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12). Aburizal Bakrie kembali terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Golkar dan Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar untuk masa bakti 2014-2019. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Jakarta, CNN Indonesia -- Perseteruan dalam tubuh Partai Golongan Karya belum menemui titik terang. Bahkan situasi internal mereka diperparah dengan terbentuknya dua kepengurusan dari dua Musyawarah Nasional yang berbeda, kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan kubu Agung Laksono.

Namun menurut salah satu kader Partai Golkar pendukung Aburizal Bakrie, Mukhammad Misbakhun masalah internal Golkar masih bisa diselesaikan dan tidak perlu dibawa hingga meja hijau. "Solusi terbaik adalah kembalinya silaturahim dalam diri Partai Golkar agar kembali menjadi partai yang besar. Cara paling baik adalah komunikasi internal," katanya saat ditemui di Gedung Nusantara III DPR RI, Kamis (11/12).

Dia mengatakan kedua kubu akan mendapatkan waktu yang pas untuk bisa mengomunikasikan masalahnya. "Semua akan selesai pada waktunya," kata anggota Komisi XI tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mibakhun pun mengungkapkan langkah-langkah komunikasi antara dua kubu yang berseteru sudah dilakukan, salah satunya adalah kedatangan MS Hidayat ke kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar pada Rabu sore (10/12). "Keinginan semua orang adalah untuk melihat Golkar sebagai aset bangsa ini untuk menjadi satu paket besar kembali," lanjutnya.

Sebelumnya perbincangan mengenai islah antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono terus berembus. Beberapa orang menganggap islah masih bisa dilakukan, sementara beberapa yang lain menganggap tidak ada lagi peluang untuk islah.

Agung Laksono sendiri menganggap peluang islah masih ada. Menurutnya jika ada kesepakatan yang bisa dipenuhi kedua kubu maka pintu islah akan tetap terbuka. Sementara Priyo Budi Santoso mengatakan hal yang hampir sama dengan yang diungkapkan Misbakhun.

Baginya, bila islah bisa menyelamatkan semua maka perdamaian bisa terjadi. "Tapi itu tergantung kepada pihak yang sedang bersengketa beberapa hari terakhir ini," ujar Priyo beberapa waktu yang lalu.

Namun Leo Nababan, kader pendukung Agung Laksono justru mengungkapkan tidak ada pintu untuk islah. "Tidak mungkin ada islah karena sangat diametrial, di sini mendukung di sana tidak," ujarnya, Rabu (10/12).

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER