Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan versi Ketua Umum Djan Faridz, Dimyati Natakusumah mengatakan kemungkinan islah sangat besar, dan tengah diinisiasi di tingkat elite partai. Pasalnya, hingga kini, jika melihat arus bawah di PPP, keingian untuk islah sangatlah besar.
Dua ketua umum dan dua kepengurusan membuat PPP terblelah antara kepengurusan Romahurmuziy dan Djan Faridz, namun tidak menutup kemungkinan untuk islah. Faktor islah ini, sangat besar dengan kemungkinan diawali dorongan agar PPP berpaling ke Koalisi Indonesia Hebat, karena tak ada satupun keuntungan yang didapat dari PPP hingga saat ini selama bergabung dengan Koalisi Merah Putih.
"KMP? kami di sini tidak dapat apa-apa, maka dengan sendirinya PPP pun pasti berpikir ulang, Kenapa kami tidak dialokasikan? Demokrat saja yang tidak masuk KMP dapat pimpinan DPR/MPR? Kami berpaling, saya rasa wajar dong," papar Dimyati kepada CNN Indonesia, Jumat (12/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, perpecahan dalam sebuah partai sangatlah mungkin terjadi karena gesekan-gesekan yang ada. Rencana perdamaian kubu Djan dan Romy sangat besar berdampak keluarnya PPP dari poros Koalisi Merah Putih dan beralih ke Koalsi Indonesia Hebat.
"Ini hanya tinggal komuniasi di level atas, level elite. Pak Djan dan Pak Romi (Romahurmuziy) sedang melakukan komuniasi intensif secara politik,"
Mengenai Perppu Pilkada Langsung, yang menjadi salah satu faktor penyebab tidak solidnya KMP, dikatakan Dimyati, PPP baru akan mengambil sikap untuk itu, Sabtu (13/12), esok. "Tunggu saja, besok ada hasilnya. Saya tidak mau bicara sekarang."