Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan jika keberadaan Suryadharma Ali sebagai mantan Ketua Umum PPP masih sangat berpengaruh dalam menentukan arah koalisi PPP kedepannya.
Menurutnya Suryadharma Ali yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP dapat memberikan pandangan-pandangan lebih lanjut mengenai arah koalisi yang akan diambil oleh PPP.
"Iya (berpengaruh). Beliau kan Ketua Majelis Pertimbangan jadi bisa memberikan pendapat. Ingat loh ya yang menandatangani PPP masuk ke KMP itu Pak Surya dan Romahurmuziy," ujar Dimyati di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jumat (12/12).
Kendati demikian, ia menekankan putusan akhir tetap diambil dengan suara dan pertimbangan dari seluruh peserta Musyawarah Nasional PPP yang hadir. "Tetap saja keputusan diambil dari wilayah-wilayah, PPP bukan partai yang otoriter," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Dimyati mengatakan tidak ada manfaat yang dirasakan oleh PPP dengan bergabung di dalam Koalisi Merah Putih. Ia pun sempat mengatakan adanya kemungkinan berpindah ke Koalisi Indonesia Hebat apabila menawarkan banyak manfaat kepada PPP.
Adapun kemungkinan PPP akan bergabung dengan Partai Demokrat sebagai partai penyeimbang, melihat Partai Demokrat tidak bergabung dengan koalisi manapun namun mendapatkan banyak posisi-posisi strategis di parlemen.
Ia mengaku banyaknya suara dari daerah yang menginginkan PPP ke KIH ataupun menjadi partai penyeimbang. "Saya memang mendengar dari sejumlah DPW. Ada yang mau tetap di KMP, ada yang mau ke KIH dan ada yg mau ditengah-tengah. Akan diputuskan dalam mukernas ini," jelasnya.