GOLKAR TERBELAH

Masih Belum Ada Titik Temu Buat Golkar Islah

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2014 06:26 WIB
Jalan panjang rupanya masih bakal membentang bagi dua kubu Partai Golkar yang hingga kini berseteru. Keduanya masih bertahan dalam posisi masing-masing.
Bendera Partai Golkar di DPP Golkar Jakarta, Selasa (9/12). Jalan panjang rupanya masih bakal membentang bagi dua kubu Partai Golkar yang hingga kini berseteru. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jalan panjang rupanya masih bakal membentang bagi dua kubu Partai Golkar yang hingga kini berseteru. Kedua kubu, baik kelompok Aburizal Bakrie maupun kelompok Agung Laksono hingga kini tetap bertahan pada posisinya masing-masing. Sehingga mekanisme islah secara internal nampaknya sulit untuk dilakukan.

Salah satu contoh sikap politik yang kontra islah secara internal, meluncur dari mulut Bambang Soesatyo Bendahara Umum Partai Golkar kubu Ical -sebutan untuk Aburizal Bakrie, akhir pekan lalu. Menurut Bambang, kubunya lebih memilih penyelesaian pada jalur hukum lewat pengadilan. Sebab, hal itu nantinya akan menimbulkan kesan terbuka dan transparan soal siapa yang benar dan siapa yang salah di tubuh partai beringin.

Sikap yang sama rupanya juga ditempuh kubu Agung Laksono. Pada Sabtu lalu, kepada CNN Indonesia Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai,mengatakan pihaknya akan bertemu dengan tim kuasa hukum untuk menyiapkan langkah menghadapi kubu Ical. Sikap ini, menurutnya, dipicu oleh kubu lawan yang sudah menunjuk Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum. Itu artinya, kisruh partai beringin memang akan berakhir di meja hijau.

"Kami sebenarnya sudah siap (islah), tapi tiba-tiba mereka umumkan kuasa hukum mereka itu Yusril (Ihza Mahendra). Ya, mau bagaimana?" katanya. Yorrys sebenarnya menyayangkan jika kisruh Golkar ini sampai harus dibawa ke ranah hukum. Ia menambahkan, ”Menkumham kan sebenarnya menyarankan agar kami bicarakan internal dulu.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, memang menangguhkan keputusan untuk memilih kepengurusan Partai Golkar yang pemerintah akui. Sang menteri menyerahkan penyelesaian konflik kepada internal partai melalui Mahkamah Partai atau peradilan.

Partai beringin mulai terbelah sejak awal Desember ini. Dua musyawarah nasional di dua lokaas berbeda merupakannya lantarannya. Musyawarah Nasional Bali menunjuk Aburizal Bakrie sebagai ketua umum, sedangkan Musyawarah Nasional Jakarta memilih Agung Laksono.

Usai terbelah, dua kubu sebenarnya sempat mengadakan sejumlah pertemuan guna membahas upaya damai. Pertemuan terakhir pada Kamis lalu diikuti Hidayat dan Akbar Tandjung dari kubu Aburizal serta Priyo Budi Santoso dari kubu Agung.

Namun, meski beberapa kali pertemuan pun digelar, tawaran islah tetap tak bertepuk. Penyelesaian yang sempat diajukan lewat mahkamah partai ditolak. Itu artinya, jalan masih panjang untuk islah bagi Golkar yang terbelah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER