Hasto Sebut Mega Tak Tergantikan

Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan regenerasi partainya tidak terancam meski Megawati terpilih lagi menjadi Ketua Umum. Mega sudah bulat didukung seluruh kader termasuk Presiden Joko Widodo untuk kembali jadi Ketua Umum periode 2015 - 2020.

Sebelumnya, Megawati memang telah ditetapkan sebagai Ketua Umum PDIP dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) lalu untuk periode 2015 - 2020. Sementara Kongres 2015 hanya untuk mengukuhkan keputusan Rekernas di Semarang September lalu.

Pilihan Redaksi Cyrus: Mega dan Ical Tak Layak Lagi Pimpin Partai Jokowi Lebih Diunggulkan dari Mega, PDIP Siaga Satu Faktor Biologis Soekarno, Puan Diunggulkan Pimpin PDIP?

"Keputusan ini telah didukung pula oleh Presiden Jokowi dan sesuai aspirasi dari dewan pimpinan cabang dan dewan pimpinan daerah PDIP," kata Hasto usai peringatan Hari Ibu yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (22/12).

Saat ditanya soal kaderisasi di partainya jika Mega lagi yang jadi Ketua Umum, Hasto tak mempermasalahkannya. Kader potensial menurutnya cukup banyak di partainya. Salah satunya adalah Joko Widodo yang dicalonkan Megawati sebagai presiden dan berhasil jadi orang nomor satu di republik ini.

Regenerasi, kata Hasto, bukan hanya tercermin dari jabatan Ketua Umum, tetapi juga penempatan anggota DPR RI.

Megawati selama ini dinilai tepat karena dianggap dapat mempertahankan partai berlambang banteng ini di masa-masa sulit. "Ini sesuai dengan objektivitas partai," ujar Hasto. Karena itu ia menilai sosok Mega saat ini merupakan sosok yang tepat dan belum tergantikan.

Kongres 2015 dijadwalkan akan diadakan di Bali. Jika tidak ada aspirasi untuk pergantian Ketua Umum, maka Megawati akan dikukuhkan sebagai Ketua Umum untuk periode 2015 -2020.

Sebelumnya dalam jajak pendapat yang dilakuan Cyrus Network, Megawati dinilai sudah tak layak memimpin PDIP. Responden justru menilai Joko Widodo paling tepat untuk memimpin PDIP dengan dukungan 26,1 persen. Sementara Mega hanya mendapatkan dukungan 16,7 persen.

Bahkan dalam jajak pendapat yang dilakukan dengan responden konstituen PDIP pun menempatkan Joko Widodo sebagai kandidat terkuat dengan perolehan 28,3 persen sementara Megawati mendapat suara 23,6 persen.