PERAYAAN NATAL

Romo Magnis: Natal Lebih Baik Dijaga Ketat Daripada Diabaikan

CNN Indonesia
Rabu, 24 Des 2014 22:21 WIB
Budayawan Franz Magnis-Suseno mengapresiasi tindakan pemerintah yang melakukan penjagaan ketat di sejumlah gereja pada perayaan Natal. 
Umat Kristiani menyalakan lilin saat ibadah malam natal di GPIB Immanuel Jakarta, Rabu, (24/12). Gereja di wilayah Jakarta dan sekitarnya mendapat penjagaan oleh pihak kepolisian selama 24 jam. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Budayawan Franz Magnis-Suseno mengapresiasi tindakan pemerintah yang melakukan penjagaan ketat di sejumlah gereja pada perayaan Natal.

"Lebih baik Natal dijaga ketat daripada diabaikan. Pemerintah dan semua umat Kristiani pasti tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan saat Natal," kata Franz saat diwawancarai media di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jalan Latuharhari, Jakarta, Rabu (24/12).
Natal

Menurut Franz, suasana beragama di Indonesia sebenarnya sudah cukup baik. "Namun semua tidak tahu bila ada orang ekstrem atau setengah sinting, yang bisa jadi melakukan sesuatu," katanya.

Franz bercerita penjagaan ketat gereja saat Natal sudah dimulai sejak tahun 2000, pasca terjadinya bom di sejumlah gereja pada 24 Desember 2000. "Saat itu, 17 orang meninggal dan lebih dari 100 orang terluka," kata Franz menjelaskan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jauh, Franz kemudian menjelaskan, penjagaan gereja saat Natal sudah menjadi tradisi di Indonesia. "Tahun '90-an terjadi peristiwa -peristiwa yang tidak menyenangkan, sehingga gereja mulai dijaga. Kemudian ada bom Natal. Sejak itulah semua setuju harus ada penjagaan," katanya.

Adapun, untuk pemerintahan sekarang, Franz mengatakan Jokowi harus berani menjamin semua warga Indonesia bisa beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

"Pemerintah tidak boleh membiarkan penyerangan kepada kelompok agama dan keyakinan tertentu meski mereka tak masuk ke dalam enam agama yang diakui. Itu menurut saya yang paling penting," katanya.

Ia menambahkan, "Agama jangan pernah muncul dalam bentuk mengancam, menakutkan, mengerikan. Agama harus dirasakan secara positif karena asal usul agama dimaksud secara positif."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER