Jakarta, CNN Indonesia -- Meski ongkosnya murah, pesawat AirAsia belum pernah mengalami insiden fatal, sebelum peristiwa hilangnya QZ 8501 pada Minggu (28/12) pagi. Pesawat ini sedang dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.
Pesawat QZ 8501 itu sendiri masih dilacak keberadaannya. Di dalamnya ada 155 penumpang, termasuk kru.
Meski belum pernah mengalami insiden fatal--tentu saja sebelum QZ 8501 yang sedang dicari--pesawat AirAsia pernah mengalami sejumlah insiden yang sifatnya genting.
24 Mei 2012Air Asia bernomor penerbangan QZ 7911 terbang dari Denpasar ke arah Bandung. Sekitar pukul 14.30 WIB, pengatur lalu lintas udara menghubungi pilot untuk menurunkan ketinggian dari 38.000 kaki ke 25.000 kaki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata di depan pesawat tersebut ada Boeing 737-300 milik Sriwijaya Air dengan ketinggian 30 ribu kaki. Perintah itu menyelamatkan kedua pesawat dari kecelakaan di angkasa.
12 April 2012
Ini juga kasus nyaris tabrakan lainnya. Terjadi antara Air Asia QZ 7780 dengan Garuda Indonesia. Waktu itu, Air Asia tengah bersiap lepas landas. Namun tiba-tiba petugas pengawas membatalkan perintah mengudara.
Sang pilot pun langsung mengerem pesawat. Tak lama berselang, di radio penghubung terdengar pilot pesawat Garuda yang menyatakan batal mendarat, kemudian kembali mengudara.
7 Juli 2014Insiden lain terjadi pada penerbangan AirAsia yang terbang dari Malaysia dan hendak mendarat di Brunei Darussalam. Pesawat jenis Airbus A320 itu tergelincir dan menyimpang dari landasan.
Kecelakaan itu tak mengambil korban. Sebanyak 109 penumpang dan awak yang ada di dalam pesawat selamat.