Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu keluarga korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, Wicaksono Bhima, mengaku pesimis ada korban yang selamat. Keponakannya merupakan salah satu penumpang dalam pesawat itu.
Di tengah riuh histeris keluarga penumpang lainnya di ruang Crisis Centre AirAsia Bandara Internasional Juanda, Wicaksono tampak tegar mendengar kabar dari Badan SAR Nasional (Basarnas) terkait penemuan jasad dan serpihan QZ8501.
"Saya pesimis ada yang bisa selamat, kami masih mau menunggu hasil evakuasi," kata dia menjelaskan di Bandar Internasional Juanda, Surabaya, Selasa (30/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian mengatakan harapannya agar pemerintah meneruskan proses evakuasi korban kecelakaan AirAsia QZ8501 meskipun waktunya tidak terbatas.
Sementara itu, isteri dari pilot Irianto tampak tegar mendengarkan detik-detik penjelasan Basarnas mengenai temuan mereka. Meski demikian, tampak juga duka menaungi keluarga Irianto.
Ketika ditemui langsung di kediaman duka di Perumahan Pondok Jati Blok BC Sidoarjo, ayah Irianto, Suwarto (76), tampak bersedih. Pasalnya, sepekan lalu, adik Irianto, Edi Nuryanto juga baru saja meninggal dunia.
"Hari Minggu lalu, adiknya yang nomor dua meninggal dunia," kata Suwarto.
Namun, di luar segala yang terjadi, Suwarto mengatakan bahwa hal yang dialami anaknya adalah hal terbaik yang diberikan Tuhan.
QZ8501 hilang pada Minggu pagi (28/12), dalam rute penerbangannya dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Singapura. Pesawat itu membawa 155 penumpang yang mayoritas merupakan warga negara Indonesia.
[Gambas:Video CNN]