Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur Komisaris Besar Dokter Budiyono mengatakan, pusat identifikasi jasad penumpang AirAsia QZ 8501 dipusatkan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Surabaya. Sebanyak 45 anggota dari Polda Jatim bakal dikerahkan untuk membantu proses identifikasi.
"Jasad dari Pangkalan Bun akan dibawa ke RS Bhayangkara. Keluarga korban akan dimintai keterangan," kata Budiyono di Surabaya, Selasa (30/12).
Budiyono menjelaskan, Mabes Polri telah meminta agar kedutaan besar menghubungi keluarga yang merupakan warga negara asing. Polri meminta keluarga para korban datang ke RS Bhayangkara untuk menjalani serangkain tes sebagai bagian dari proses identifikasi jasad.
"Yang sudah dilakukan sejauh ini baru sebatas memintai keterangan kepada keluarga korban. Belum ada permintaan mengenai sampel darah, rambut, dan lainnya," kata Budiyono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait proses identifikasi, Budiyono belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan. Hal itu akan sangat bergantung pada kondisi jasad.
"Bergantung cuaca di mana korban berada. Belum bisa kami pastikan," ujarnya.
Badan SAR Nasional (Basarnas) dipastikan telah menemukan puing pesawat AirAsia QZ8501 dan enam jasad diduga penumpang, Selasa (30/12).
Kronologi penemuan pesawat mulai jelas ada pukul 10.05 WIB hari ini setelah pesawat C-295 milik TNI Angkatan Udara menemukan benda berwarna putih. Setelahnya, pada 11.30 WIB, pesawat C-130 TNI Angkatan Udara juga menemukan potongan logam.
Setelah itu, puing-puing lain seperti pintu darurat pesawat kemudian ditemukan. Kepala Basarnas Masdya TNI F Henry Bambang Soelistyo menyatakan, 95 persen yakin bahwa puing yang ditemukan berasal dari AirAsia QZ8501.