Jakarta, CNN Indonesia -- Orang tua dari kakak beradik Ferny Yufina Purnomo dan Christien Aulia Purnomo hingga kini masih belum bisa menerima kenyataan mengenai musibah yang dialami pesawat AirAsia QZ 8501.
"Orang tuanya sampai hari ini masih belum terima. Masih
shock dan belum bisa datang ke Bandara Juanda," kata Hendra Hartanto, sepupu Ferny dan Christien saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (30/12).
Ferny dan Christien merupakan putri kedua dan ketiga dari pasangan Bambang Purnomo dan istrinya. Bambang tinggal di Desa Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sementara Ferny dan Christien menyewa kamar kos di Surabaya dan bekerja di kota itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka berdua menumpang AirAsia menuju Singapura untuk liburan tahun baru 2015 bersama tiga orang temannya. Di Crisis Center Bandara Juanda, Surabaya, saat ini hanya ada Fely Purnomor, kakak kandung Ferny dan Christien yang menunggu.
Menurut Hendra, keluarga sangat berharap jasad Ferny dan Christien ditemukan. "Sekarang keluarga cuma bisa berserah diri. Memang sudah jalannya. Kalau sudah enggak ada, semoga jasad bisa ditemukan," kata Hendra.
Badan SAR Nasional (Basarnas) dipastikan telah menemukan puing pesawat AirAsia QZ8501 dan enam jasad diduga penumpang, Selasa (30/12).
Kronologi penemuan pesawat mulai jelas ada pukul 10.05 WIB hari ini setelah pesawat C-295 milik TNI Angkatan Udara menemukan benda berwarna putih. Setelahnya, pada 11.30 WIB, pesawat C-130 TNI Angkatan Udara juga menemukan potongan logam.
Setelah itu, puing-puing lain seperti pintu darurat pesawat kemudian ditemukan. Kepala Basarnas Masdya TNI F Henry Bambang Soelistyo menyatakan, 95 persen yakin bahwa puing yang ditemukan berasal dari AirAsia QZ8501.