EVAKUASI AIRASIA

Awan Kumulonimbus Hambat Evakuasi Jenazah QZ8501

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Jan 2015 12:58 WIB
Helikopter TNI AU terpaksa memutar setelah menjumpai awan pekat yang diduga kumulonimbus. Awan ini juga yang diduga menjadi penyebab tragedi AirAsia.
Helikopter terpaksa memutar setelah menjumpai awan pekat yang diduga kumulonimbus. (Reuters)
Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Helikopter Super Puma yang diterbangkan Mayor Pnb Suryo terpaksa memutar haluan ke Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah sekitar pukul 09.30 WIB akibat cuaca buruk yang menghadang, Sabtu (3/1).

Gumpalan awan pekat yang diduga awan kumulonimbus, kata Suryo, tampak dalam titik radar di sekitar radius 50-100 km pesawat.

"Ini awan CB (kumulonimbus)," kata Suryo sambil memperlihatkan foto hasil pencitraan yang menunjukkan gumpalan awan merah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awan jenis kumulonimbus yang mengandung petir ini juga diduga sebagai penyebab jatuhnya AirAsia QZ8501.

Selain awan kumulonimbus, angin besar juga menghadang jalur pengevakuasian. Suryo mengaku besarnya kecepatan angin membanting-banting pesawatnya.

"Tadi ada wartawan yang ikut, mukanya langsung pucat. Akhirnya saya balik lagi," kata Suryo.

Tujuan evakuasi yang dipimpin Suryo adalah KRI Bung Tomo. Namun setelah mendarat di Lanud Iskandar, tim Super Puma mendapat kabar bahwa jenazah telah dialihkan ke kapal yang menjadi lokasi pusat evakuasi di lautan, KRI Banda Aceh.

Pengiriman 12 jenazah

Mendapat kabar Helikopter Super Puma gagal menjalankan misi, pihak KRI Banda Aceh lantas menerbangkan dua unit Heli Bell miliknya untuk mengantarkan langsung delapan jenazah ke Lanud Iskandar.

Mendarat sekitar pukul 10.45 WIB, delapan kantung jenazah langsung diangkut menggunakan delapan unit ambulans menuju RSUD Sultan Imanudin.

Menurut Direktur Eksekutif DVI Mabes Direktur Eksekutif DVI Kombes Anton Castilani, proses evakuasi jenazah menuju Surabaya dipercepat agar kondisinya tidak bertambah buruk.

"Jadi tidak ada treatment apapun di sini hanya dimasukkan ke dalam peti jenazah," ujarnya.

Total jasad yang berhasil dievakuasi ke Pangkalan Bun saat ini berjumlah 12 jenazah. Empat jenazah sebelumnya dievakuasi oleh Sea Hawk dari kapal USS Sampsons, Jumat petang (2/1).

Kini 12 jenazah telah dikemas dalam peti berwarna putih dengan tanda bernomor 019-030.

Sebanyak 12 ambulans datang beriringan dengan sirine menuju Lanud Iskandar sekitar pukul 12.30 WIB. Upacara penghormatan militer digelar untuk mengantar jenazah ke dalam lambung pesawat Hercules C130 yang siap menerbangkannya ke Surabaya. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER