Surabaya, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman menyatakan evakuasi AirAsia QZ8501 terus dilakukan dengan mengerahkan semua kemampuan untuk menemukan seluruh korban. Bahkan, Sutarman menjamin pihaknya bisa mengindentifikasi seluruh korban yang berhasil dievakuasi.
"Semua korban yang berhasi dievakuasi dipastikan bisa ditemukan," kata Sutarman dalam konferensi pers yang dilakukan di pusat krisis Markas Polda Jawa Timur, Senin (5/1).
Bahkan, jika kemudian kondisi korban sudah tidak bisa dikenali sekalipun pihaknya bisa melakukan identifikasi yang dikomandoi tim
Disaster and Victim Identification (DVI) beserta pihak lain yang ikut bekerja sama. Namun, jika kondisi jenazah hanya tinggal tulang belulang, indentifikasi memerlukan waktu dengan melakukan pengecekan DNA tulang atau ontologi (struktur gigi).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 260 tenaga ahli yang dikerahkan, semuanya membantu. Tapi jika kondisi sudah tinggal tulang itu tetap bisa, hanya memerlukan waktu, sekitar tiga minggu," jelasnya.
Jika kondisi sidik jari korban masih utuh, jelas Sutarman, pihaknya bisa melakukan identifikasi dalam hitungan menit. Pasalnya, pihak tim DVI Polri telah mengantongi seluruh ante morfem manifes QZ8501.
Sutarman masih berharap mukjizat masih terjadi dalam tragesi AirAsia QZ8501 ini. Pihaknya beserta TNI dan Basarnas menegaskan tidak akan menyerah untuk melakukan pencarian hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Kita akan terus berusaha semaksimal mungkin,” ujar dia.
(obs/obs)