Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Asosiasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Yanti Sukamdani menyampaikan peringatan keamanan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Amerika Serikat untuk Indonesia, belum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap okupansi hotel-hotel di Surabaya.
"Dari PHRI Surabaya, sejauh ini belum melaporkan dampaknya seperti apa, tapi saat ini kebetulan sedang low season, sekarang ini memang sedang sepi," ucap Yanti usai bertemu dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jakarta, Selasa (06/01).
Yanti menyampaikan bahwa penurunan angka penginap hotel saat ini lebih dikarenakan bertepatan dengan low season. "Dan biasanya ini berlangsung dari Januari, Februari, Maret karena memang waktunya sepi," ucapnya. "Saya rasa sudah disampaikan Walikota Surbaya, Bu Risma, Surabaya aman.”
Setelah ramai kabar soal adanya peringatan keamanan dari kedutaan besar AS di Indonesia untuk wilayah Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Sudah menegaskan kondisi kota Surabaya dalam aman. "Tidak ada apa-apa. Surabaya biasa-biasa saja, aman," kata dia di Pusat Krisis insiden AirAsia QZ8501.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Risma, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menilai peringatan ancaman keamanan atau Security alert yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat kepada warganya yang bepergian ke Surabaya bukan suatu masalah, "Mungkin itu laporan intelijen (AS). Bagi saya, tak ada soal. Itu hak mereka," kata JK.
Ia menyatakan, hal sama juga akan dilakukan pemerintah Indonesia seandainya menerima laporan intelijen serupa. "Sama saja," ujarnya.
Pada Sabtu lalu, Kedubes AS memperingatkan ancaman keamanan bagi warganya di Surabaya. Menurut AS, ada potensi ancaman terhadap hotel-hotel dan bank-bank AS di kota itu. AS pun merekomendasikan peningkatan kewaspadaan bagi warganya yang mengunjungi fasilitas yang berafiliasi dengan AS di Surabaya.
Sejauh ini, kepolisian telah berkoordinasi secara langsung dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan mengecek kondisi seluruh Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia, tak hanya di Surabaya. Terkait pengamanan objek-objek vital di Surabaya dan Jakarta setelah keluarnya peringatan perjalanan oleh Amerika Serikat, Sutarman menyatakan pengamanan tersebut rutin dilakukan.
(sip)