Jakarta, CNN Indonesia -- Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi SP, masuk dalam daftar calon juru bicara Presiden Joko Widodo. Hal itu dikemukakan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Menarik kali ya Pak Johan jadi jubir. Kira-kira begitu, (Johan Budi) masuk
list," ujar Pratikno di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (7/1).
Kendati demikian, Pratikno menegaskan pihaknya belum mengajukan daftar calon jubir tersebut kepada Presiden. Ia juga belum diperintah Jokowi untuk menerbitkan Keputusan Presiden tentang pengangkatan jubir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat intensitas (kerja) Presiden dan para menteri, sekarang belum ada Kepres yang mengangkat jubir, tetapi sedang dipikirkan untuk ada (jabatan) jubir," kata Pratikno.
Syarat utama yang harus dimiliki jubir, menurut Pratikno, yakni memahami prioritas program pemerintahan sang Presiden.
"Bisa mengikuti ritme kerja dan gaya kepemimpinan serta manajerial Presiden yang bisa memahami dengan cepat, yang dekat dengan rakyat,” ujar Pratikno.
Namun Pratikno kembali menegaskan, Presiden Jokowi belum membuat keputusan apapun soal jubir.
Saat ini Kementerian Sekretaris Negara tengah membuat daftar panjang berisi usulan nama calon jubir presiden. Daftar tersebut berisi lebih dari sepuluh nama calon yang berasal dari berbagai profesi, baik dari media, aktivis, biro, dan lain-lain.
Meski begitu, Pratikno masih membuka lebar jika ada pihak-pihak yang mau mengusulkan nama lain. "Prinsipnya untuk membantu dan meringankan kerja, serta (agar komunikasi) lebih baik dengan publik,” kata dia.
Pratikno menyatakan jubir bukan sekedar peran. Maka butuh orang yang betul-betul tepat untuk menjalankan fungsi itu.
Untuk diketahui, belum lama ini Johan Budi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun pimpinan KPK belum menyikapi surat pengunduran dirinya. Johan Budi menjabat Juru Bicara KPK sejak 2006.
(agk)