KASUS KORUPSI

Beragam Sandi Buat Duit dalam Transaksi Korupsi

Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 13:23 WIB
Sandi itu, biasanya hanya diketahui oleh sesama koruptor. Bahasa rahasia itu dipakai bertujuan untuk memuluskan proses negosiasi antara mereka.
Ilustrasi uang rupiah. (Thinkstock/journey2008)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beragam kata, istilah dan kode samaran untuk menyebut uang dalam transaksi korupsi. Sandi itu, biasanya hanya diketahui oleh sesama koruptor. Bahasa rahasia itu dipakai bertujuan untuk memuluskan proses negosiasi antara mereka.

Namun serapat apapun para koruptor itu menyembunyikan tindakan lewat peristilahan mereka, pengadilan selalu menjadi tempat untuk mengungkapnya. Terakhir, Kamis (8/1), saksi kasus suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah Palembang, Miko Panji Tirtayasa, menyebutkan ada permintaan ‘empek-empek’ dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Permintaan tersebut terjadi saat Akil menangani kasus suap yang diajukan bekas Wali Kota Palembang, Romi Herton. Kode ‘empek-empek’  sendiri merujuk istilah untuk menyebut duit.

Berikut beberapa istilah atau sandi para koruptor yang terungkap di Pengadilan Tindak Pidana korupsi Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apel Malang dan Apel Washington
Persidangan kasus korupsi dan suap wisma atlet Jakabaring, Palembang, mengungkapkan beberapa istilah untuk menyebutkan duit suap. Dua diantaranya adalah Apel Malang dan Apel Washington. Ada Apel Malang yang menunjuk untuk duit rupiah sedangkan Apel Washington ditujukan untuk menyebut duit dollar.

Istilah-istilah ini kemudian menjadi populer di masyarakat setelah media setelah diungkap di pengadilan.

Kacang Pukul
Sandi ini digunakan terdakwa kasus suap Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun dan Gulat Medali Emas Manurung. Hal ini terungkap dari kesaksian ajudan Annas, Triyanto, saat bersaksi di pengadilan tindak pidana korupsi.

Sebenarnya, kacang pukul adalah sebutan untuk penganan yang terbuat dari kacang dan gula. Kacang pukul merupakan makanan ringan Khas Rokan Hilir -daerah di mana Annas pernah menjabat sebagai bupati.

Kode Ekor dan Ton Emas
Dalam pengacara kasus dugaan korupsi dua orang kuat di Banten, Atut Chosiyah, dan Chaeri Wardana, istilah “Ekor” muncul dari pengakuan Susi Tur Andayani. Susi menggunakan kata sandi “Ekor” untuk mengandaikan pembayaran uang suap kasus sengketa pemilihan Bupati Lebak, Banten.

Kode lain yang terungkap dalam persidangan kasus ini adalah “ton emas”. Kalimat itu berdasarkan keterangan yang dihimpun di pengadilan lantas tersebar lewat media menunjukan untuk satuan miliar rupiah. Satu ton emas berarti Rp 1 miliar.

(sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER