Jakarta, CNN Indonesia -- Wiranto akan kembali memimpin Partai Hanura pada periode 2015-2020. Hal ini terungkap pada Musyawarah Nasional Gema Hanura di kawasan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (16/1). "Pencapaian Hanura saat ini tidak bisa dilepaskan dari peran dominan Wiranto. Posisinya tidak bisa diserahkan kepada figur lain," ujar Erik Satria Wardhana, politisi Hanura.
Wiranto memang figur penting di partai yang masuk dalam Koalisi Indonesia Hebat ini. Wiranto, yang pernah menjabat Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, mendirikan Hanura November 2006 silam. Sejak saat itu pula, sudah dua periode jabatan ketua umum dipegangnya.
Ketika dikonfirmasi, Wiranto mengatakan telah mengetahui keinginan para kader partainya. Dia pun menyatakan siap kembali menahkodai partai yang memperoleh 5,26 persen suara pada pemilihan legislatif tahun lalu ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hampir seluruh daerah telah meminta saya untuk mencalonkan diri kembali. Karena ini aspirasi dari bawah, maka saya bersedia," tegas Wiranto.
Meski demikian, pria asal Yogyakarta yang pernah bergabung dengan Partai Golkar ini menampik dirinya haus kekuasaan. Dia tidak mau disebut berkeinginan mempertahankan otoritasnya di Hanura selama mungkin.
"Saya tidak terobsesi memegang partai ini selama mungkin. Itu saya buktikan dengan tidak menempatkan keluarga saya ke jajaran pengurus partai. Hanura tidak mungkin menjadi kendaraan politik keluarga saya," kata bekas Menteri Pertahanan ini.
Wiranto pun mengatakan, dia hanya akan mengetuai Hanura selama satu periode lagi. Setelahnya, dia berharap akan muncul kader partai yang mempu melanjutkan kepemimpinannya. Menurutnya, saat ini partainya masih dalam tahap awal regenerasi.
Dalam satu periode mendatang, Wiranto bertekad menempatkan semakin banyak kader Hanura di posisi-posisi penting pemerintahan. Menambah raihan suara pada pemilu legislatif selanjutnya juga menjadi target.
"Sebelum tokoh-tokoh partai ini duduk di pemerintahan, tugas saya belum selesai. Dua menteri masih sedikit. Begitu juga di DPR, 19 kursi masih sedikit," ujarnya.
(meg/meg)