Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi memeriksa tiga orang saksi dalam kasus tabrakan maut di Pondok Indah, Jakarta Selatan, tadi malam. Salah seorang saksi yang diperiksa adalah pengemudi Mistusbishi Outlander B1658 PJE, Sandi.
"Tiga orang saksi kita mintai keterangan sambil terus mengumpulkan keterangan kronologi kejadian," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin kepada CNN Indonesia, Rabu (21/1).
Selain Sandi, dua saksi lain yang diperiksa adalah orang yang berada di lokasi saat kecelakaan yang menewaskan empat orang itu terjadi. Petugas menurut Sutimin saat ini memang fokus pada pengungkapan kronologis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumpulan keterangan baik dari saksi maupun olah tempat kejadian perkara (TKP) terus dilakukan. Sejak pagi, petugas telah melakukan olah TKP dengan menghadirkan Sandi.
Sandi sendiri mengaku, sebelum kecelakaan terjadi ia turun dari mobil yang semula dikemudikannya itu untuk mengambil ponsel miliknya yang dibuang Christoper. Saat ia turun itulah, Christoper membawa kabur mobil dan menabrak dua mobil pribadi dan enam motor. Akibat kecelakaan ini, empat orang tewas dan dua orang kritis. Korban luka saat ini dirawat di rumah sakit.
Kecelakaan maut tersebut terjadi pada Selasa (20/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB di Jalan Sultan Iskandarsyah, Kebayoran Lama, tepatnya dekat halte Transjakarta Kostrad. Kecelakaan bermula saat Christoper memacu Mitsubisi Outlender B 1658 PJE dengan kecepatan tinggi dan menabrak Honda Beat B 3060 BSN yang dikemudikan Mohammad Arifin.
Di dekat halte, mobil kembali menabrak Avanza B 1318 TPJ yang dikemudikan Rifki Ananta dan kemudian menabrak Mitsubisi pikap B 9852 AP yang dikemudikan Ade.
Tabrakan beruntun tak terhindarkan yang juga melibatkan lima motor yakni Yamaha Vixion B 3981 SON, Honda SupraX B 6684 TON, Honda Vario B 6535 AM, Honda Megapro B 4492 RO, dan Honda Beat B 3060 BSN.
Empat korban tewas dalam kejadian ini adalah Mustopa warga Pondok Bambu, Mahyudin Herman warga Depok, Wisnu Anggoro warga Kebayoran Lama, dan Batang Onang warga Parung.
Kepada pelaku Christoper, petugas, menurut Sutimin sudah memeriksa urinenya. Namun ia mengaku belum mendapatkan hasilnya.
(sur)