Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilihan Kepala Daerah serentak di Indonesia akan dilaksanakan pada 2015. Meskipun sempat terlibat konflik internal, Partai Golongan Karya menegaskan persiapan di daerah tidak akan terganggu.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dari Fraksi Partai Golkar, Rambe Kamarulzaman, mengatakan persiapan Golkar untuk pilkada 2015 tidak akan terganggu karena perpecahan tidak terjadi di daerah.
Rambe mengatakan Partai Golkar di daerah masih mengikuti kepengurusan Musyawarah Nasional (Munas) Riau, sesuai dengan keputusan Kementerian Hukum dan HAM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keputusan Kemenkumham adalah mengakui kepengurusan Golkar hasil Munas Riau. Jika memang begitu, artinya di daerah masih mengikuti kepengurusan Munas Riau," ujar Ramce di ruang rapat Komisi II DPR RI, Rabu (21/1).
Rambe juga mengatakan kalau sebuah partai politik ingin mencalonkan kepala daerah maka mesti memenuhi syarat 20 atau 25 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Untuk bisa memenuhi suara itu, parpol harus bergabung. Oleh karena itu, KPU menyatakan partai melakukan koalisi secara konsisten dan jangan berpindah-pindah," ujar dia.
Rambepun berharap partai berlambang pohon beringin tersebut tidak dibenci publik akibat konflik yang sedang melandanya. Dia mengatakan Golkar harus dipercayai rakyat.
"Jangan sampai Golkar dibenci rakyat," kata dia menegaskan.
Ditanyai perihal persiapan UU Pilkada yang rencananya direvisi, Rambe mengatakan bulan depan draft akan selesai dibuat.
"Mudah-mudahan 5 Februari kita selesai dan jadi RUU inisiatif DPR," kata dia.
(utd/agk)