Jakarta, CNN Indonesia -- Lima bus tingkat hibah dari Tahir Foundation belum dapat beroperasi hingga saat ini. Operasional bus ini disebut-sebut terganjal aturan dari Kementerian Perhubungan.
Sesuai Bab II pasal 5 PP No 55 tahun 2012 tentang Kendaraan, disebutkan berat minimal bus tingkat yang diperbolehkan adalah 21 ton. Sementara bus tingkat hibah yang diproduksi oleh pabrikan Eropa, Mercedez Benz, itu memiliki berat 18 ton.
Namun Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Emanuel Kristanto, menafsirkan hal berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang dimaksud 21 ton itu bukan berat bus, tapi bus itu mampu menahan beban setidaknya seberat itu," kata Emanuel di Balaikota, Jakarta, Rabu (4/2).
Emanuel menyampaikan, Dishub telah meminta kepada pihak produsen bus dan karoseri untuk menyesuaikan bus dengan aturan yang berlaku agar bus dapat segera mendapat sertifikasi lolos uji rancang bangun dari Kemenhub.
Dia mengatakan pihak produsen juga telah menyepakati untuk melakukan modifikasi. Modifikasi yang dimaksud bukanlah menambah berat melainkan menyesuaikan
chassis bus agar sesuai dengan aturan.
Setelah modifikasi dilakukan oleh produsen, maka bus akan kembali diajukan untuk mendapat sertifikat dari Kemenhub, dan dapat segera dioperasikan. "Secepatnya harus jalan,
kan bus nya juga sudah ada," ujarnya.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai penyebab masalah ini hanyalah pada persoalan administrasi. Secara pribadi, dia tak percaya jika pabrikan sekelas Mercedez Benz memproduksi bus yang tidak berkualitas.
"Sebenarnya untung bus ringan. Cuma gara-gara administrasi jadi enggak boleh, padahal kita butuh bus, jadi ya sudahlah," kata Ahok.
Masalah administrasi yang dimaksud oleh Ahok ialah belum terdaftarnya spesifikasi chassis bus tingkat ini di Kementerian Perhubungan. Pihak Kemenhub menyebut bus tingkat hibah tidak menggunakan chassis standar bus double decker atau bus tingkat. Sementara menurut Ahok, Mercedez tidak memproduksi chasis bus tingkat lantaran mereka meyakini Jakarta tak lagi akan menggunakan bus tingkat dalam jumlah besar.
Sebelumnya dia juga sempat berang karena bus hibah ini tak juga dioperasikan. Padahal bus tingkat ini sudah dihibahkan sejak 10 Desember lalu.
(meg)