Keretakan Jokowi-PDIP, Rieke: Politisi Senior Bisa Tangani

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Jumat, 06 Feb 2015 15:25 WIB
Menengarai isu keretakan PDIP dengan Presiden Joko Widodo, politikus PDIP Rieke Dyah Pitaloka mengatakan persoalan bisa diselesaikan politisi senior.
Rieke Diah Pitaloka (kiri), saat memberikan kritikan kepada pemerintahan SBY terkait TKI Overstayer di Saudi Arabia, saat diskusi Parlemen DPR RI, di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Senin (10/06). (DetikFoto/ Rengga Sanjaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Dyah Pitaloka menyatakan akan tetap mengikuti instruksi partai dalam menjalankan tugasnya di parlemen di tengah beredarnya isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Kalau saya, intinya, sebagai kader partai yang ditugaskan di parlemen, akan ikut partai saja. Apapan yang ditugaskan harus mendukung," kata Rieke saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (6/2).

Ia mengatakan wajar saja bila banyak kritik yang tertuju pada pemerintahan Jokowi. "Kalau kritik, itu bukan anti pemerintah, tetapi kami berjuang agar politik dan anggaran dilakukan untuk implementasi Nawa Cita. Kalau saya, berfokus dan bertanggung jawab di Komisi IX," kata Rieke.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditanya awak media soal isu konflik komunikasi antara Jokowi dengan PDIP yang diduga dilakukan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Rieke berkata, "Saya tidak mau menuding si ini yang salah, si itu yang salah. Saya mau setiap yang bertikai melihat ke bawah. Saya yakin mereka politisi senior dapat menyelesaikannya," katanya.

Oleh karenanya, ia berpendapat kader partai sebaiknya tetap berkomitmen untuk sesuai dengan instruksi partai dan mengawal Nawa Cita. "Jangan sampai pemerintahan Jokowi, tetapi rasa pemerintahan lama. Kami mendukung yang bekerja untuk rakyat," ujarnya.

Sebelumnya, politikus senior PDIP Masinton Pasaribu mengatakan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto tak layak bergabung dalam kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Bagi Masinton, Andi disebut selalu mengacaukan informasi yang ingin disampaikan PDIP Kepada Presiden. Masinton lantas menilai sosok Andi seperti Brutus, penghianat yang membunuh pemimpin Romawi Julius Caesar.

"Informasi yang berkaitan dengan sikap PDI Perjuangan tidak disampaikan seperti yang seharusnya oleh AW," kata Masinton.

Sementara itu, sosok Rini dinilai sebagai operator kepentingan yang hidup dari satu penguasa ke penguasa lain. Rini juga diisukan masuk ke dalam BUMN untuk menguasai sektor energi di BUMN.

"Rini dan Andi merupakan agen asing dalam pemerintahan," kata dia. Andi sendiri sebelum menjabat di Kabinet Kerja Jokowi, sempat bekerja sebagai Direktur Ekonomi Pertahanan Institute of Defense and Security Studies (IODAS). (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER