Jakarta, CNN Indonesia -- Terus meningkatnya jumlah kasus kekerasan pada anak dan perempuan membuat pemerintah berencana merekrut perwakilan daerah untuk bergabung ke dalam satuan khusus Srikandi. Satgas tersebut akan beroperasi secara efektif pada perayaan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April.
"Rencananya tim ini akan mulai beroperasi pada bulan April. Konsep sudah matang tinggal evaluasi sedikit lagi jadi kalau bisa tim ini akan beroperasi tepat pada Hari Kartini, 21 April," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PPA) Yohana Susana Yembise di Kementerian PPA, Jakarta, Senin (9/2).
Lebih jauh lagi, Yohana mengatakan tim ini akan terdiri dari 34 orang yang mewakili setiap provinsi di Indonesia. Pembentukan Satgas Srikandi ini, katanya, telah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti kepolisian. "Polwan dan Ibu Bhayangkari khususnya akan kami libatkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim ini, katanya, akan beroperasi menangani kasus kekerasan anak dan perempuan. Lebih jauh lagi, Yohana mengatakan saat ini kondisi pendidikan perempuan yang masih rendah menjadi salah satu alat yang membuat kekerasan pada perempuan rentan terjadi. Selain perlindungan bagi perempuan, Yohana juga menekankan bahwa tim ini akan beroperasi untuk melindungi anak yang juga rentan terkena pelecehan seksual.
Berdasarkan data dari Komnas Anak, terdapat 21.689.797 kasus kekerasan telah menimpa anak-anak di Indonesia dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Kondisi ini terjadi di 34 provinsi dan 179 kabupaten atau kota. Sebanyak 58 persen dari kasus tersebut merupakan kasus kejahatan seksual, kekerasan fisik, penelantaran, penculikan, eksploitasi ekonomi, perdagangan anak untuk eksploitasi seksual komersial serta perebutan anak.
Sementara itu, kasus kekerasan seksual, berdasarkan data dari Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan mencapai jumlah 5.629 pada 2013, meningkat dari 4.336 kasus di tahun 2012. Hal itu berarti dalam 3 jam setidaknya ada 2 perempuan di Indonesia yang mengalami kekerasan seksual.
Dengan pembentukan satgas Srikandi tersebut, Yohana berharap pemerintah mampu menekan angka kekerasan serta meningkatkan angka pendidikan pada perempuan dan anak. Menurutnya, peningkatan angka pendidikan atau berkurangnya tingkat buta huruf secara langsung akan memengaruhi Human Development Index (HDI) yang merupakan satuan atau indikator sumberdaya manusia suatu negara.
"Dengan menarik dan merekrut perwakilan daerah saya yakin, paling tidak mereka akan sangat detail mengetahui apa penyebab dan apa solusi yang tepat terutama bagi daerah perwakilan mereka," tutupnya.
(utd/agk)