Hanif Dhakiri Minta Serikat Pekerja Introspeksi Diri

Abraham Utama | CNN Indonesia
Senin, 16 Feb 2015 17:35 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menilai selama ini serikat pekerja masih sering berkutat pada persoalan internal yang tidak substansial.
Massa buruh berunjuk rasa dengan berjalan menuju Istana Negara, Jakarta, Rabu, 10 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan serikat pekerja memiliki peran dan tanggungjawab dalam membangun hubungan industrial yang kondusif. Menurutnya, selama ini serikat pekerja masih sering berkutat pada persoalan internal yang tidak substansial.

Oleh karena itu, Hanif, melalui sambutannya dalam rapat kerja nasional Konfederasi Serikat Buruh Indonesia, meminta serikat pekerja untuk membenahi diri dan saling padu.

"Perbedaan pragmatis kerap menyebabkan perpecahan serikat pekerja. Ini menyebabkan soliditas buruh menjadi rentan. Seharusnya ini menjadi bahan introspeksi serikat pekerja untuk membentuk hubungan tenaga kerja yang kondusif," ujarnya seperti disampaikan oleh perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan dari Direktorat Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Hayani Rumondang, Senin (16/2).

Menanggapi pernyataan Hanif, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengatakan negara masih abai terhadap kesejahteraan buruh. Akibatnya, selama ini dialog antara serikat pekerja, pengusaha dan pemerintah tidak pernah berdampak positif bagi buruh.

"Buat apa ada dialog sosial jika buruh tidak mendapatkan jaminan pensiun, buruh tetap miskin dan tidak mendapatkan jaminan kesehatan," katanya.

Iqbal lantas mendesak pemerintah Indonesia meningkatkan daya pembelian masyarakat, seperti yang pernah dilakukan Brazil pada masa kepemimpinan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

"Presiden Brazil tersebut setiap tahun meningkatkan upah buruh hingga 30 persen. Sekarang ekonomi mereka termasuk yang terbesar, sejajar dengan negara-negara G7," kata Iqbal.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri pernah mengatakan pada akhir November tahun lalu kalau pemerintah akan berupaya untuk membantu menekan pembiayaan dari beban kehidupan buruh. 

"Upah itu memang satu-satunya pintu masuk buruh tapi kita akan geser bagaimana menekan pembiayaan dari beban kehidupan buruh, " kata Hanif usai bertemu dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (25/11).

Saat itu, Hanif menjanjikan kalau pemerintah berupaya untuk meningkatkan fasilitas lain bagi buruh. Salah satunya adalah pelayanan kesehatan.

"Kami minta Dirut BPJS paparkan program yang bisa dipakai untuk membantu meningkatkan kesejahteraan buruh terutama dalam jangka pendek," ujar dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jauh lagi, pihaknya juga berjanji akan menambah biaya insentif bagi buruh berupa tambahan tunjangan makan dan transportasi. Sementara itu, untuk jangka menengahnya pemerintah akan berupaya untuk menyediakan fasilitas perumahan rakyat bagi para buruh. 

(utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER