Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri menyatakan akan menyelidiki letupan yang terjadi di lantai dua Mezzanine pusat perbelanjaan ITC Depok melalui closed circuit television (CCTV). Kepolisian sedang mengoordinasikan untuk membuka rekaman video sebelum letupan terjadi.
"Sementara masih kami coba, akan kami koordinasikan dengan pihak pengelola" kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/2).
Agus menyatakan, insiden ini bisa terjadi karena tidak ada alat pendeteksi logam atau benda-benda terlarang di ITC Depok. Pengunjung yang masuk ke pusat perbelanjaan tersebut dapat dengan mudah menembus pintu masuk tanpa melalui pengecekan petugas keamanan setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sarankan mall-mall memiliki alat-alat yang bisa memonitor barang-barang terlarang," ujarnya.
Alat-alat tersebut, kata Agus, dapat memudahkan proses penyelidikan jika terjadi insiden semacam ini. Kepolisian hingga saat ini belum dapat menggolongkan insiden tersebut sebagai bagian dari aksi terorisme.
Meski di tempat kejadian memang ditemukan barang yang mencurigakan seperti kabel, timer, dan cairan yang dapat meledak. Menurut Agus, benda itu tergolong berdaya ledakan rendah.
"Sementara terus melakukan penyelidikan Polda dan Mabes Polri," kata Agus.
Letupan yang dimaksud terjadi sekitar pukul 18.00 WIB dan diduga berasal dari sebuah benda mencurigakan yang terletak di sebuah kamar mandi di lantai dua. Lokasi itu bahkan berada tak jauh dari tempat bermain anak-anak di pusat perbelanjaan.
Menurut salah satu sumber CNN Indonesia yang tak mau disebut namanya, letupan tersebut menghasilkan asap dan sempat membuat anggota tim gegana yang melakukan pengamanan mengalami reaksi gatal-gatal.
(rdk)