Jokowi: Gunakan Lahan Tak Produktif Untuk Tani dan Ternak

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Minggu, 08 Mar 2015 11:26 WIB
Presiden Jokowi menegaskan perlunya keberanian negara untuk mengeksekusi sebuah penelitian yang sudah diujicobakan di lapangan.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) menanam padi menggunakan mesin tanam (rice transplenter) di Jetis, Kab. Ponorogo, Jatim, Jumat (6/3). (ANTARA FOTO/Siswowidodo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko widodo (Jokowi) mendorong penggunaan lahan tidak produktif milik Kementerian, BUMN, atau Perhutani untuk tanaman pangan atau juga peternakan.

“Ini kalau segera dilaksanakan, yang namanya urusan ternak berarti masuknya ke daging bisa selesai. Kalau tadi urusan jagung urusan padi gogo juga diperluas langsung semuanya dikerjakan di tanah-tanah yang dulu tdk produktif, hanya dipakai untuk tanam pohon, kemudian dikombinasi dengan tanaman pertanian ini akan melompatkan hasil produksi yang luar biasa,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Ahad (8/3).

Sinergi kementerian dengan BUMN pertanian, kata Jokowi, merupakan kombinasi perdana yang dilakukan secara besar-besaran dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Terkait hal itu, Presiden juga menegaskan perlunya keberanian negara untuk mengeksekusi sebuah penelitian yang sudah diujicobakan di lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat ini negara memiliki peluang dan kesempatan untuk mengembangkan produk-produk yang sudah dicoba di lapangan. Akan tetapi, tidak diperluas secara besar-besaran. "Padahal, hitungan dan kalkulasinya jelas, tetapi tidak berani dilaksanakan secara luas," ujarnya.

Jokowi mencontohkan produktifitas jagung, padi gogo dan hasil ternak sapi yang berdampingan dengan hutan yang selama puluhan tahun tidak berani dikembangkan. Selama ini, lanjutnya, peternakan sapi sekitar hutan ditakutkan karena akan merusak tegakkan baru. Namun dengan hasil penelitian dan kajian yang dilakukan oleh Puslitbang Perhutani kini tidak perlu dirisaukan lagi.

"Apabila negara mengintervensi terhadap produktivitas pangan dan daging ini, maka akan melompatkan hasil sektor pertanian dan peternakan yang luar biasa bagi rakyat," tuturnya. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER