Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di kediamannya. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai keduanya tengah membangun komunikasi sesama partai politik.
"Membangun komunikasi sesama parpol wajar saja. Enggak masalah. Saya semalam ketemu Nurdin Halid juga enggak masalah," ujar Tjahjo di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).
Tjahjo tidak sepakat jika kunjungan Agung itu disebut sebagai safari politik kepada kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) demi mendapatkan legitimasi hasil Munas Ancol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang penting putusan Menkumham (Yasonna Laoly) bukan dari kacamata politik, tapi kacamata hukum," kata dia.
Tjahjo menegaskan bahwa keputusan yang diambil Yasonna merupakan keputusan hukum. "Putusan itu bukan sebuah rekayasa. Itu putusan hukum," ujar dia.
Sekretaris Jenderal PDIP itu pun mengungkapan, pihaknya tidak ingin ikut campur soal kabar ancaman boikot yang dilakukan Koalisi Merah Putih (KMP) agar Partai Golkar yang saat ini dipimpin Agung Laksono tidak bisa mengikuti pilkada.
"Itu tergantung internal mereka," kata dia.
Sebelum menyambangi markas partai banteng tersebut, Agung telah bersilaturahmi kepada Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem. Bahkan Paloh mengatakan romantisme bersama Partai Golkar bisa berlanjut hingga pemilihan kepala daerah (Pilkada) nanti.
"Oh iya kalau memang dibutuhkan, iya (kerja sama sampai Pilkada)," ujar Paloh di Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta, Rabu (11/3).
Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, kunjungan ini merupakan kunjungan formal pertama yang dilakukan pasca diakuinya kepengurusan Munas Jakarta oleh pemerintah.
"Ini adalah roadshow kami untuk memperkenalkan diri ke partai pendukung pemerintah. Dimana kamai telah sah atas surat dari Menkumham," ujar Agung di Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta, Rabu (11/3).
(pit)