Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mendapat serangan dari beberapa politikus yang mengatakan dirinya sebagai "begal politik". Umpatan tersebut ditujukan pada Yasonna lantaran dirinya mengesahkan Partai Golongan Karya versi Munas Jakarta.
Namun nyatanya Yasonna menanggapi santai umpatan tersebut. Bahkan dia menganggap umpatan tersebut sebagai guyonan belaka. "Ini hanya jokes saja," ujar Yasonna sambil tertawa saat ditemui di kompleks Kementerian Hukum dan HAM, Senin malam (16/3).
Menteri yang juga mantan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut pun mengaku langsung menghubungi orang yang mengatakan umpatan tersebut. Sebagai catatan, umpatan tersebut diucapkan oleh Sekretaris Fraksi Partai Golkar sekaligus Bendahara Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Bambang Soesatyo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan Yasonna Laoly tidak ubahnya adalah begal politik," ujar Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/3).
Istilah begal tersebut digunakannya menanggapi putusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly atas permasalahan dualisme yang terjadi di dalam internal Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
Ia pun mengatakan bahwa putusan-putusan tersebut membahayakan bahkan mengancam proses demokrasi di Indonesia.
Yasonna mengatakan dia menghubungi Bambang serta rekannya di Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsyi dan mengatakan dirinya menyukai jokes tersebut.
"Saya telepon Bambang Soesatyo dan menghubungi Aboe Bakar dan berkata 'gua demen itu istilah begal politik'," katanya.
(sur)