Berbagi Parkir, Sekelumit Cerita Toleransi Istiqlal-Katedral

Aulia Bintang | CNN Indonesia
Jumat, 03 Apr 2015 16:50 WIB
Hubungan baik layaknya tetangga yang saling menghargai, menghormati dan membantu ini telah berlangsung lebih dari 20 tahun.
Ilustrasi toleransi dan saling bantu beragama (thickstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal, jadi dua simbol agama, Islam dan Katolik di Indonesia. Kedua tempat tersebut terletak saling berseberangan, Gereja Katedral di Jalan Katedral nomor 7B dan Masjid Isiqlal di Jalam Taman Wijaya Kusuma, keduanya di pusat Jakarta,memiliki sejarah toleransi beragama yang panjang.

Salah satu bentuk kecil dari toleransi beragama yang muncul dari kehadiran Katedral dan Istiqlal adalah soal berbagi lahan parkir. Seperti diketahui, akhir pekan ini umat Katolik, dan Kristen tentunya, sedang merayakan hari besar yang mereka namakan Paskah.

Oleh sebab ada perayaan tersebut, mulai Kamis (2/4) hingga Ahad besok (5/4) Katedral akan ramai dikunjungi umat Katolik yang ingin merayakan Paskah di sana. Sayangnya, lahan parkir yang kecil menjadi satu masalah yang melanda Katedral dalam menampung banyaknya gelombang jemaat yang akan hadir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Istiqlal sebagai salah satu lokasi yang jaraknya sangat dekat dengan Katedral menjadi salah satu opsi yang diberikan untuk para jemaat memarkirkan kendaraannya, selain di Lapangan Banteng, bengkel Angkatan Darat, Sekolah Ursula, dan Kantor Pos. Opsi tersebut pun diamini oleh pengurus Masjid Istiqlal yang mempersilakan para jemaat Katedral untuk menaruh kendaraan mereka di lahan parkir Masjid Istiqlal yang memiliki luas hampir tiga hektare.

Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan berbagi lahan parkir  sudah terjadi antara Katedral dan Masjid Istiqlal sejak lama.  Bahkan berbagi lahan parkir sudah dimulai sejak Masjid Istiqlal selesai dibangun pada medio 1970-an.

"Untuk hal ini sudah berlangsung puluhan tahun sejak pembangunan masjid ini," kata pria yang akrab disapa Abu tersebut pada CNN Indonesia, Jumat (3/4).

"Kami pengurus Masjid Istiqlal bilamana saudara yang beragama Katolik mengadakan acara keagamaan di Katedral selalu meminjamkan halaman parkir kami yang memang luas untuk digunakan jemaat Katedral. Maklum saja karena mereka (Katedral) memiliki halaman parkir yang sempit," lanjut Abu.

CNN Indonesia melihat halaman parkir yang ada di Katedral memang terhitung kecil jika dibandingkan dengan lahan di Masjid Istiqlal. Lahan mereka semakin kecil karena pada perayaan Paskah tahun ini mereka membuka tenda yang memakan sebagian besar lahan parkir mereka.

Bukannya merasa risih, Abu mengatakan justru pengurus Masjid Istiqlal menyambut baik dan menyediakan fasilitas untuk itu. Meskipun, tegas Abu, ada mekanisme formal yang harus dilakukan saat pengurus Katedral ingin meminjam lahan parkir Masjid Istiqlal.

Bahkan, lanjut Abu, pengurus Masjid Istiqlal menyambut baik permintaan Katedral untuk meminjam lahan parki ini. Mereka menginstruksikan pada petugas parkir dan keamanan untuk membantu para jemaat Katedral dengan maksimal. Bukan hanya memudahkan dalam mengatur parkir, para petugas Masjid Istiqlal akan membantu para jemaat untuk menyeberang dari masjid hingga ke Katedral jika lalu lintas saat itu sedang padat.
"Ini sudah berlangsung sejak sepuluh hingga 20 tahun dan sampai sekarang tidak ada masalah." Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam

"Ini sudah berlangsung sejak sepuluh hingga 20 tahun dan sampai sekarang tidak ada masalah," tambah pria berkacamata tersebut.

Abu menegaskan, berbagi lahan antara Masjid Istiqlal dan Katedral tak hanya terjadi saat ada hari besar keagamaan umat Katolik saja. Semua acara, baik Sabtu atau Ahad yang kemungkinan akan mengundang banyak jemaat pun mereka melayani jika para jemaatnya menggunakan lahan parkir Masjid Istiqlal.

Bahkan, begitu sehatnya toleransi beragama antara Istiqlal dan Katedral pengurus Katedral sering memberikan makanan kepada para petugas keamanan di Masjid Istiqlal sebagai ucapan terima kasih. Selain itu Abu mengatakan tidak ada gesekan yang pernah terjadi antara kedua ikon agama tersebut.

Menurutnya hubungan antara pengurus Masjid Istiqlal dan Katedral sangat bagus dan berjalan dengan baik. Layaknya dua tetangga yang saling membantu, menghargai dan menghargai. "Alhamdulillah hubungan kami sangat bagus sekali tidak ada gesekan, kalau ada pun mungkin orang luar ya," kata Abu.
"Namun selama ini kita kerja sama, saling bantu, dan toleransi berjalan dengan sangat bagus," tukasnya.

Perayaan Paskah di Gereja Katedral Jakarta tahun ini mengambil tema "Tiada Syukur Tanpa Peduli". Dengan kapasitas dalam gereja yang mencapai ribuan orang penjagaan terhadap Katedral saat ini dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian dan pengurus gereja.

Namun jalannya prosesi perayaan Paskah di Katedral sejauh ini berjalan dengan lancar. Kapolsek Sawah Besar Ajun Komisaris Ronald Purba mengatakan sejak perayaan Kamis Putih kemarin hingga Jumat Agung hari ini tidak ada ancaman apapun yang pihak Katedral terima.

"Semua berjalan dengan baik. Ini tak lepas dari kerja sama semua pihak," tuturnya. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER