Jakarta, CNN Indonesia -- Di ruangan seluas 3x5 meter yang terletak di lantai dasar Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi itu lima orang tahanan duduk membisu sambil menundukkan kepala saat pendeta Nancy Rehata membacakan Mazmur 5:4 sebagai bentuk ajakan beribadah Jumat Agung.
"Tuhan, pada waktu Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagiMu, dan aku menungu-nunggu."
Nancy lantas mengajak lima tersangka korupsi itu untuk bangkit dari kursinya. Seorang perempuan di sudut kiri ruangan lantas memainkan jemarinya pada organ tunggal. Mereka lantas memulai prosesi ibadah Perjamuan Kudus dengan melantunkan 'Nyanyian Umat Hari Ini Ku Rasa Bahagia'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memperingati kematian Yesus Kristus, lembaga antirasuah menggelar kebaktian bagi tahanan Nasrani sebagai bentuk peringatan Hari Paskah. Mereka yang turut khidmat dalam doa adalah Raja Bonaran Situmeang, Willy Sebastiam Liem, Barnabas Suebu, Antonius Bambang Djatmiko, dan Johan Karubaba.
Selain doa pengakuan dosa, para tahanan lantas dipandu untuk melantunkan nyanyian jemaat berjudul 'Mampirlah Dengar Doaku'. Semua bernyanyi dengan ragam ekspresi yang berbeda. Ada yang tertunduk lesu, ada yang memejamkan mata penuh penghayatan, ada pula yang penuh semangat menggebu-gebu.
"Di hadapan takhta rahmat aku menyembah tunduk dalam penyesalan. Tuhan, tolonglah... " demikian penggalan lirik nyanyian jemaat yang mereka lantunkan.
Seorang asisten pendeta lantas berdiri dan mendekati para tahanan. Dia membawa bongkahan roti dan lima gelas kecil anggur di atas nampan.
"Roti yang dipecah-pecahkan ini adalah lambang tubuh Kristus," ujar pendeta Nancy ketika para tahanan mengambil roti yang disodorkan.
"Cawan berisi anggur yang kita pakai mengucap syukur ini adalah lambang darah Kristus," lanjutnya saat mengangkat cawan.
"Ambillah, makanlah, minumlah... Ingat dan percayalah bahwa tubuh dan darah Tuhan Yesus Kristus telah dikorbankan untuk penebusan kita," ujar Pendeta Nancy.
Setelah ritual itu usai, para tahanan kemudian kembali menyanyikan ouji-pujian dan kidung jamaat. Mereka larut dalam nyanyian dan tenggelam dalam kekhidmatan. Mereka tengah menebus dosa dalam perjamuan kudus di KPK.
Mereka diberi kesempatan untuk memanjatkan doa-doa pengampunan dosa di markas antirasuah itu. |
Tersangka suap sengketa Pemilukada Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang mengatakan ibadah Jumat Agung kali ini merupakan pengalaman berharga.
Tahun lalu dia merayakan ibadah perjamuan kudus bersama masyarakat Tapanuli Tengah, namun kini dia memperingatinya bersama kawan tahanan dalam prosesi yang sangat sederhana.
"Tapi saya bergembira karena dosa saya sudah ditebus. Dan penebusan dosa menurut umat Kristiani adalah anugerah, pemberian yang cuma-cuma," ujar Bonaran sebelum mobil tahanan menjemputnya kembali ke tempat dia mendekam.
(hel)