Jakarta, CNN Indonesia --
Senin (6/4) kemarin, politik Indonesia ramai. Presiden Jokowi benar-benar datang ke DPR untuk memberikan penjelasan soal Komjen Budi Gunawan. Penjelasan soal Komjen Budi Gunawan tidak dilantik menjadi Kapolri ini diminta oleh hampir seluruh fraksi di DPR.
Pemerintah pun menyatakan siap memberikan penjelasan soal Komjen Budi Gunawan. Kesiapan itu beberapa kali disampaikan oleh menteri terkait, seperti Mensesneg Pratikno, Seskab Andi Widjajanto, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno atau Menkumham Yasonna Laoly. Beberapa bahwa menyatakan, bisa jadi, Jokowi tidak akan datang, tapi akan mengirimkan menterinya.
Akhirnya, Jokowi sendiri yang datang ke DPR untuk memberikan penjelasan. Yang mengejutkan, Jokowi datang semobil dengan Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, bukan dengan menteri yang berkaitan dengan penjelasan soal Komjen Budi Gunawan. Selain menteri, Puan adalah politisi PDIP dan putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kedatangan ke DPR Jokowi bersama Puan tentu mengundang tanda tanya. Selain soal ketidak sesuaian antara posisi di kementerian dengan permintaan penjelasan DPR, Kongres PDIP di Bali hanya berjarak kurang dari seminggu. Jokowi adalah figur kuat pengganti Megawati, sebagaimana Puan.
Kemudian, apa yang dibicarakan oleh figur masa depan PDIP dalam perjalan dari Istana ke DPR tentu jadi hal yang menarik. Puan, saat di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (7/4) sore mengaku di dalam mobil itu tidak banyak hal yang dibicarakan.
“Kita di mobil ngobrolin bagaimana, apa namanya (soal) rapat konsultasi Presiden dan DPD, hal-hal apa saja yang akan jadi pembahasan di DPR,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal pertemuan informal itu, Puan mengaku tidak ikut serta. “Saya gak ikut. Saya gak ikut rapat hari Minggu di Istana sama di Teuku Umar,” ungkapnya.
Ketika ditanya apakah saat di mobil itu dirinya dan Jokowi membahas Kongres PDIP yang di depan mata, Puan menegaskan tidak ada pembicaraan sama sekali soal kongres. “Gak sama sekali,” katanya.
Hanya saja, Puan menyatakan kesediaan Jokowi untuk hadir di Kongres itu nanti. Sedang soal apakah Jokowi akan diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato politik dalam kongres itu, Puan mengaku tidak tahu. Soal itu berkaitan dengan penjadwalan yang menjadi ranah steering committee (SC) kongres. “Soal itu harus ditanya ke SC,” tuturnya.
Puan juga tak banyak berkomentar apakah di kongres nanti bakal ada pertemuan informal antara Megawati dengan dirinya serta Jokowi. Puan hanya menyampaikan kalau pasti ada makan bersama antara dirinya dengan Megawati dan Jokowi serta para tamu. “Kalau bareng-bareng ya pastinya ketemulah. Presiden akan hadir, tamu-tamu akan hadir. Kami pasti akan ketemu dengan semua tamu, dalam artian pasti makan bareng lah,” paparnya.
Puan pun mengaku tidak tahu jika ada rapat-rapar intern di elite PDIP untuk membahas Kongres. Bahkan Puan menambahkan dirinya masih belum tahu apa yang akan dibicarakan di Kongres nanti. Soal dirinya yang dikabarkan diplot untuk jadi Wakil Ketua Umum, Puan pun mengaku belum mendengarnya. “Saya belum tahu struktur nanti akan gimana,” katanya.
Hanya dua hal sementara ini yang dia tahu soal Kongres. Bahwa dirinya akan berangkat ke Bali pada Rabu (8/4) besok atau Kamis (9/4) dan Kongres itu mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP 2015-2020 sebagaimana mandat Rakernas Semarang 2014 lalu.
Puan lalu menjelaskan bahwa dalam kongres itu pasti akan ada regenerasi.
Dia menjelaskan, regenerasi sudah cukup baik dilakukan oleh PDIP di mana berhasil kader-kader terbaik hampir di seluruh posisi, meski menjadi oposisi. "Regenerasi di PDIP sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu,” katanya. (Baca juga:
Budiman Sudjatmiko: PDIP Tak Wajib Dipimpin Trah Mana pun)
(hel)