Jakarta, CNN Indonesia -- Legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyatakan partainya tak harus dipimpin oleh trah Soekarno. Ia membantah anggapan PDIP selamanya mutlak dipimpin oleh keturunan Proklamator dan Presiden RI pertama itu.
“PDIP merupakan partai modern dan terbuka. Itu perlu kami jaga. Kami tidak boleh menutup diri pada apa pun. PDIP tak wajib dan tak harus dipimpin trah apa pun,” kata Budiman di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/4).
Budiman membenarkan dukungan bagi keturunan Bung Karno untuk memimpin PDIP memang masih banyak, namun itu bukan berarti pucuk kepemimpinan partainya tertutup bagi kader di luar trah Soekarno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kongres IV PDIP yang akan berlangsung di Bali pekan ini, 9-12 April, akan mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum, sesuai dengan hasil Rapat Kerja Nasional PDIP di Semarang tahun 2014.
Regenerasi Ketua Umum PDIP, menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Maruarar Sirait, baru akan berlangsung pada 2020 atau usai Mega menyelesaikan periode kepemimpinannya lima tahun mendatang.
Untuk diketahui, sensus Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang digelar 16-19 Februari terhadap 467 Dewan Pimpinan Cabang PDIP menunjukkan dukungan terhadap Megawati sebagai ketua umum partai itu tak lagi solid.
Berdasarkan sensus tersebut, ada sekitar 147 DPC yang terang-terangan berani tak menyebut nama Megawati lagi sebagai calon ketua umum.
Namun Juru Bicara PDIP Junimart Girsang mengatakan saat ini PDIP masih membutuhkan sosok dari dinasti Soekarno yang memiliki sejarah dan karisma untuk merekatkan dan menjaga soliditas partai.
(agk)