Pasek: Jika Saya Jadi Ketua Umum Demokrat, Jangan di-Anas-kan

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2015 13:27 WIB
Pasek meniru ucapan Ibas ke Jokowi dalam rapat konsultasi antara DPR dan Presiden: Tolong Demokrat jangan di-Golkar-kan. Menurut Pasek, ucapan Ibas tak pantas.
Politikus Demokrat Gede Pasek Suardika. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Demokrat I Wayan Gede Pasek menampik kekhawatiran bahwa partainya bakal dipecah-belah oleh eksternal partai seperti Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan. Pasek pun mengkritik Sekretaris Jenderal Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang memunculkan istilah ‘di-Golkar-kan’ dalam rapat konsultasi antara DPR dengan Presiden Jokowi, Senin (6/4).

Saat itu Ibas sambil berseloroh meminta kepada Jokowi agar Demokrat tidak di-Golkar-kan. Ucapan tersebut langsung dijawab Jokowi. Sang Presiden mengatakan tak ada niat untuk melakukan hal itu. (Baca: Ibas Minta Jokowi Tak Buat Demokrat seperti Golkar)

Menurut Pasek, pernyataan Ibas itu tak pantas diucapkan karena terkesan suuzon atau berprasangka buruk. Apalagi, menurut Pasek, Demokrat merupakan partai yang telah cukup kokoh sehingga tak ada alasan bagi Sekjen untuk pesimistis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau logika itu yang dipakai, saya boleh juga dong ngomong ‘Nanti kalau saya jadi Ketua Umum Demokrat, jangan di-Anas-kan.’ Kan kurang lebih seperti itu," ujar Pasek usai menjenguk mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (9/4).

Ucapan Pasek itu menyindir peristiwa yang menimpa karibnya, Anas Urbaningrum yang kini menjadi pesakitan di Rumah Tahanan KPK karena terjerat kasus pencucian uang. Anas dan para loyalisnya sejak dulu selalu curiga kasus hukum Anas sengaja dimunculkan untuk menjegal Anas di internal Demokrat.

Sementara terkait niat Pasek maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat dalam Kongres bulan depan, Pasek mengatakan Anas memberikan dukungan penuh kepadanya.

Pasek pun yakin Kongres Demokrat di Surabaya bakal berlangsung demokratis dan solid, dengan catatan tak ada nepotisme. "Kalau nantinya yang terjadi di Kongres adalah nepotisme akut, pasti akan terjadi gerakan perlawanan," kata dia.

Kongres Demokrat, menurut Pasek, merupakan jalan untuk membangun semangat persaudaraan, bukan acara keluarga.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI itu pun mengatakan bakal ada kejutan di Kongres. “Kejutannya seperti apa, lihat saja nanti," ujar Pasek. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER