Jakarta, CNN Indonesia -- PDIP tengah menggelar kongres, perhelatan akbar lima tahunan di Sanur, Bali. Perhelatan yang menjadi perhatian nasional. Sayangnya, perhatian itu tercoreng. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan kepada Ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan Adriansyah saat sedang melakukan transaksi suap di Swiss Bell Hotel, Kamis (9/4) malam kemarin
Adriansyah merupakan bekas Bupati Tanah Laut selama dua periode, yakni 2003-2008 dan 2008-2013. Saat ini, Bambang Alamsyah, putra Adriansyah, yang menggantikannya memimpin Tanah Laut.
Tahun 2014, Adriansyah berhasil masuk ke Senayan dengan sebagai wakil dari Kalimantan Selatan II. Ia pun dipercayakan untuk bertugas di Komisi IV DPR yang bertugas menangani Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai anggota Dewan yang terhormat, ruang kerja Adriansyah ada di lantai enam Gedung Nusantara I DPR. Sejak Jumat (10/4) pagi, ruang 0611, ruang yang ditempati Adriansyah terkunci. Ruangannya gelap, seperti tidak ada tanda kehidupan.
Memang, saat ini seluruh kader PDI Perjuangan termasuk anggota fraksi di DPR sedang mengikuti kongres di Bali. Meski demikian, beberapa ruangan anggota fraksi masih terbuka dan terlihat ada aktivitas, meski tak berarti. Di ruangan yang terbuka itu,beberapa staf ahli masuk kerja seperti biasanya.
Tapi tidak dengan staf ahli Adriansyah. "Sepertinya ikut ke Bali juga," ujar salah seorang staf anggota fraksi PDIP yang enggan disebut namanya tersebut kepada CNN Indonesia, Jumat (10/4).
Hal serupa diutarakan oleh para staf sekretariat Komisi IV. Hanya saja, mereka menduga staf Adriansyah tidak ikut ke Bali. Kecil kemungkinan juga sang staf hadir di DPR karena orang tuanya, disebutkan oleh staf Komisi IV itu, tidak berada di Jakarta. "Biasanya kan nempel. Kalau enggak, bisa juga tidak datang karena Pak Adriansyah juga di Bali," tuturnya.
CNN Indonesia pun berbincang-bincang dengan dua anggota sekretariat Komisi IV. Namun, keduanya seperti enggan untuk berkomentar banyak mengenai Adriansyah. "Pak Adriansyah rajin ikut rapat. Tiga rapat terakhir selalu ikut," tutur mereka. "Belum ada ikut Pansus juga. Ya karena selama masa sidang, Komisi IV belum pernah membentuk Pansus," imbuh mereka.
Sebelumnya, tiga pimpinan Komisi IV, Edhie Prabowo, Viva Yoga Mauladi dan Herman Khaeron memuji kerajinan Adriansyah untuk menghadiri rapat. Mereka menilai Adriansyah terkadang menyampaikan pertanyaan dalam rapat layaknya anggota Komisi IV yang lain.
Setahun yang lalu, Adriansyah sesungguhnya pernah ditetapkan menjadi tersangka oleh Badan Reserse Kriminal Polri atas kasus dugaan suap penetuan tapal batas tanah bumi dan tanah laut dalam izin pertambangan. Namun, perkara tersebut diturunkan oleh Kejaksaan Negeri Banjarmasin dengan alasan tidak lengkapnya berkas perkara Adriansyah.
(hel)