Jakarta, CNN Indonesia -- Ada banyak benda yang ditemukan dalam kapal selam milik Nazi, U-boat, yang karam di Laut Karimunjawa pada era Perang Dunia II. Bangkai kapal itu ditemukan tim Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut tahun lalu, 2014. (Baca:
Bangkai Kapal Selam Nazi di Laut Karimun Dibiarkan Terkubur)
Di antara benda-benda yang diambil tim peneliti dari U-boat ialah seperangkat alat makan seperti piring dengan lambang swastika di belakangnya, mangkuk, gelas, botol parfum, botol anggur, dan botol sake lengkap dengan huruf Kanji di bagian luarnya.
“Sesuai perjanjian internasional, kapal selam asing yang karam tetap milik negara yang bersangkutan, termasuk benda-benda di dalamnya. Indonesia tidak berhak untuk mengutak-atik barang-barang milik Jerman tersebut,” kata Ketua Tim Peneliti Pusat Arkeologi Nasional Bambang Budi Utomo kepada CNN Indonesia, Selasa (14/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim peneliti hanya mengambil benda-benda itu dari kapal sebagai bukti bahwa mereka menemukan kapal perang Nazi Jerman, lengkap dengan identitas Nazi di dalamnya. Tim telah menghubungi Kedutaan Jerman di Jakarta untuk memberitahukan penemuan itu.
Meski milik Jerman, benda-benda milik kapal Nazi karam itu kini tetap berada di Indonesia, disimpan di kantor Pusat Arkeologi Nasional, Jakarta.
“Pemerintah Jerman tidak berencana mengambil barang-barang itu. Mereka minta tolong kepada TNI AL untuk menitipkannya ke pemerintah Indonesia,” ujar Bambang.
Selain benda-benda tersebut, tim peneliti juga menemukan tengkorak-tengkorak manusia yang terjepit di bagian ruang makan, serta
submarine escape device yang diyakini sempat digunakan awak kapal untuk menyelamatkan diri saat kapal tenggelam.
Saat ditemukan di dasar laut, U-boat dalam kondisi porak-poranda. Kemungkinan karena tembakan torpedo yang diluncurkan kapal Belanda. Saat itu Jerman yang bersekutu dengan Jepang otomatis bermusuhan dengan Belanda.
Menurut Bambang, penemuan kapal selam Nazi di dasar laut Karimunjawa lebih menarik dari segi historis. “Kapal itu kan beroperasi di Atlantik Utara, tapi jauh-jauh datang ke Indonesia untuk membantu tentara Jepang,” kata dia.
Berdasarkan catatan, ujar Bambang, Sekutu membangun pangkalan kapal U-boat di sekitar Karimunjawa, Surabaya, dan Jakarta atas permintaan Jepang yang berkepentingan melindungi perairan Indonesia dari Belanda. Dari ketiga tempat itu, baru lokasi di Karimunjawa yang ditemukan.
Duta Besar Jerman untuk RI Georg Witschel mengatakan ada sekitar 13 orang yang tewas ketika U-boat tenggelam di perairan Karimunjawa, sementara 20 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri. Menurut dia, tenggelamnya kapal selam Nazi itu merupakan peristiwa sejarah besar di masa itu.
(agk)