Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Angkasa Pura I yang membawahi Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar Tommy Soetomo mengatakan hingga saat penyisiran dan pemeriksaan terhadap badan pesawat Batik Air jurusan Ambon-Jakarta masih dilakukan oleh tim gegana dari Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat. “Masih melakukan penggeledahan di atas pesawat,” kata Tommy saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (17/4).
Menurut Tommy hingga saat terakhir lebih dari seratus orang penumpang yang bertolak dari Ambon sudah dievakuasi pihak bandara. Para penumpang kini sedang berada di dalam ruang tunggu bandar udara, menunggu kepastian untuk bisa kembali bertolak ke Jakarta sesuai dengan rencana penerbangan awal.
“Prosedur tetap kami memang sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengamankan pesawat dan saat ini masih berlangsung,” kata Tommy. (Baca juga:
Diancam Bom, Pesawat Batik Mendarat Darurat di Makassar)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak bandara belum bisa memastikan nasib para penumpang Batik Air jurusan Ambon-Jakarta. Menurut mereka belum ada penjelasan resmi dari pihak maskapai soal rencana penerbangan lanjutan bagi para penumpang.
Pesawat Batik Air jurusan Ambon-Jakarta, mendapat ancaman bom, Jumat (17/4) pagi. Akibat ancaman bom tersebut, pesawat Boeing 737-900 ER ini terpaksa mendarat di di Bandara Hasanuddin, Makassar.
Hingga saat ini, pesawat sedanag dalam kondisi diisolasi di dalam bandara Sultan Hasanuddin. Dijelaskan oleh pihak bandara, setelah beberapa saat pesawat itu terbang, crew darat Batik Air Bandara Pattimura mendapatkan pesan pendek (SMS). Isi SMS itu menyatakan bahwa dalam pesawat Batik Air itu ada bom. (Baca juga:
Pesawat Batik Air Jurusan Ambon- Jakarta Diancam Bom)
(sip)