Simpatisan Tolak Hukuman Mati Doa Bersama di Wijayapura

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2015 00:12 WIB
Para simpatisan menolak hukuman mati yakin semuanya masih bisa berubah.
Para simpatisan meminta hukuman mati Mary Jane dibatalkan, berdoa di depan Kedubes Indonesia di Manila, Senin (27/4). (Reuters/Esra Acayan)
Cilacap, CNN Indonesia -- Hukuman mati gelombang kedua tinggal hitungan menit. Simpatisan penolak hukuman mati menggelar doa bersama di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (28/4) sekira pukul 23.30 WIB.

Para simpatisan itu berasal dari Selandia Baru dan Indonesia. Mereka berdoa sembari melantukan pujian.”Semuanya bisa diubah oleh Tuhan Yesus. Saya jauh dari Malang, sebab Andrew (Chan, dua Bali Nine) adalah teman pelayanan di penjara,” kata Andrew salah seorang simpatisan. Mereka percaya segalanya masih bisa berubah. Para simpatisan juga mengaku telah berubah.

sebelumnya, sembilan terpidana mati tengah dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Besi menuju lokasi eksekusi, Lapangan Tembak Limus Buntu, Nusakambangan. Proses pemindahan menggunakan sejumlah mobil baik tahanan Kejaksaan Negeri Cilacap maupun mobil biasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap mobil mengangkut satu terpidana ditemani oleh pihak Kejaksaan. Mobil-mobil tersebut akan berjalan beriringan.

Satu per satu dari sembilan terpidana mati digiring memasuki mobil dengan tangan diborgol ke belakang. Kepala mereka, ditutup sebuah kain penutup kepala. Sementara baju yang mereka kenakan berwarna serba putih.

Apabila sesuai jadwal, eksekusi akan digelar pada Rabu (29/1) pukul 00.00 WIB. Lokasi eksekusi, menurut sumber CNN Indoneisa, nantinya bakal mengambil tempat di area bekas LP Limus Buntu yang telah menjadi lapangan tembak.

Di Limus Buntu, sembilan tiang telah disiapkan untuk tiap terpidana mati. Limus Buntu adalah sebuah lapangan berbentuk segi empat, dengan dinding bata tua yang tingginya hanya berkisar satu meter. Lapangan tersebut digunakan polisi untuk latihan menembak.

Sembilan terpidana dieksekusi dalam waktu yang bersamaan. Mereka yang dieksekusi yakni empat warga Nigeria, Jamiu Owolabi Abashin yang lebih dikenal sebagai Raheem Agbage Salami, Okwudili Oyatanze, Martin Anderson, dan Silvester Obiekwe Nwolise.

Ada pula Rodrigo Gularte dari Brasil,  Zainal Abidin dari Indonesia. Selanjutnya, duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dan Mary Jane Veloso.

Baca juga:

Terpidana Mati Tiba di Lapangan Limus Buntu

Jaksa Agung Pastikan Eksekusi Dilangsungkan Tengah Malam Ini

F
OKUS: Bergerak Menuju Regu Tembak (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER