Baku Tembak, Polda Aceh Lumpuhkan Pembunuh Dua Intel Kodim

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 17:27 WIB
Kepolisian Daerah Aceh berhasil melumpuhkan satu orang pembunuh dua intelijen Kodim 0103 Aceh Utara. Kontak senjata sempat mewarnai pelumpuhan tersangka.
Kabid Humas Polda Aceh, AKBP T Saladin, menjenguk salah seorang kelompok sipil bersenjata yang mengalami luka tembak dalam kontak senjata dengan polisi saat dirawat di Rumah Sakit Bhayakara, Banda Aceh, Selasa (5/5). Pelaku ini diduga sebagai eksekutor yang membunuh dua Intel Kodim 0103 Aceh Utara, Maret 2015 silam. (Antara Foto/Ampelsa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Aceh berhasil melumpuhkan satu orang anggota kelompok bersenjata yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Sersan Satu Indra dan Sersan Dua Hendrianto. Keduanya adalah anggota unit intelijen Komando Distrik Militer 0103 Aceh Utara, yang ditemukan tewas dengan luka tembak di sekujur tubuh mereka pada 23 Maret lalu.

Dari informasi yang didapat CNN Indonesia, pada Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB, telah terjadi kontak tembak antara anggota Polda Aceh dengan dua orang anggota kelompok bersenjata, di Jalan Pinggir Kali Desa Limpok yang mengarah ke Jembatan Cot Irih, kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Abes. Dalam kontak senjata itu, satu orang kelompok bersenjata berhasil dilumpuhkan, sedangkan satu orang lainnya, berhasil melarikan diri. 

"Kelompok bersenjata lari masuk ke Gampong Limpok, Kabupaten Abes. Pada Selasa dini hari, di Gampong Limpok tersebut berhasil ditangkap satu orang tersangka Zulfani alias Tgk (Tengku) Blang," ujar informasi yang diterima CNN Indonesia, Selasa (5/5). (Dua TNI yang Tewas di Aceh sedang Intai Kelompok Bersenjata)

Tengku Blang tertembak saat bersembunyi di rumah warga di Jalan Rahmat Satu Gampong Limpok Kabupaten Abes. Sementara satu tersangka lain kabur menuju semak-semak dan hingga kini masih terus dilakukan pengejaran oleh tim Gegana Polda Aceh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan hasil tanya jawab singkat anggota Polresta Banda Aceh dengan tersangka Zulfaini alias Tengku Blang, yang bersangkutan merupakan eksekutor penembak mati dua orang anggota TNI," Kepala Kepolsian Daerah Aceh, Inspektur Jenderal Husein Hamidi kepada CNN Indonesia.

Dari tangan Teungku Blang didapat satu pucuk pistol jenis FN milik korban. Tersangka lain, Komeng, masih dalam pengejaran di seputaran Gampong Limpok Abes. Diduga Komeng membawa senjata otomatis AK-47. (Baca juga: Dua Intel Tewas di Aceh, TNI 'Kepung' Nisam untuk Buru Pelaku)

Barang bukti lain yang disita dari tangan tersangka yakni berupa satu unit motor Mio Sporty yang di dalamnya terdapat satu borgol, satu penutup wajah, juga satu pucuk piston jenis FN lengkap dengan amunisi.  Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Husein mengatakan, pelaku selama ini memang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena terlibat dalam kelompok bersenjata. Polisi menduga, Tengku Blang merupakan satu dari empat eksekutor pembunuh dua Intel Kodim 0103 Aceh Utara.

"Bisa dipastikan tersangka pelaku pembunuhan. Dia adalah satu dari empat eksekutor pembunuh," kata Kapolda.

Seperti diberitakan sebelumnya dua anggota intelijen TNI, Sersan Satu Indra dan Sersan Dua Hendrianto diculik saat pulang bersilaturahmi dari rumah Kepala Mukim Desa Alumbang. Saat itu keduanya dihadang oleh sekitar 15 orang, 300 meter dari kediaman sang Kepala Mukim Desa. (Baca juga: Berbaur dengan Warga, Pelaku Penembakan TNI Aceh Sulit Dicari)

Kedua serdadu TNI itu lantas digelandang masuk ke dalam mobil oleh kelompok bersenjata yang menculiknya dan sempat dinyatakan hilang. Saat Satuan Intelijen dan Keamanan serta Satuan Narkoba Polres Lhokseumawe mencoba menyisir hilangnya dua serdadu tentara itu, mereka menemukan dua mayat dalam posisi tertelungkup, tangan terikat, dan hanya memakai celana dalam di Desa Bate Pilah, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, di daerah yang sunyi dan jauh dari permukiman penduduk. Dua jenazah itu tak lain adalah Sersan Satu Indra dan Sersan Dua Hendrianto.

Sumber CNN Indonesia menyatakan, Sertu Indra dan Serda Hendri tengah mengintai Din Minimi, kelompok bersenjata sempalan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). “Mereka (Din Minimi) disinyalir masih memiliki senjata dan merasa kecewa dengan pemerintahan saat ini karena tidak mendapat jabatan apapun. Intel sedang bertugas mengintai mereka,” kata sumber CNN Indonesia, saat itu. (Baca juga: Din Minimi Bantah Terlibat Pembunuhan Dua Intel TNI)

Sementara itu, Direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Safaruddin mengatakan Abu Minimi alias Nurdin alias Din Minimi kepadanya menyatakan tidak pernah terlibat dalam penculikan dan pembunuhan dua anggota Intel 0103 Aceh Utara tersebut. kepada Safaruddin, Din Minimi membantah segala tuduhan yang melibatkan namanya.
(pit)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER