Polda Aceh Buru 19 Orang Kelompok Din Minimi

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 18:38 WIB
Polda Aceh tengah memburu 19 orang kelompok bersenjata di Aceh Utara Din Minimi, satu telah dilumpuhkan dan diduga menjadi eksekutor dua intel TNI, Maret lalu.
Kabid Humas Polda Aceh, AKBP T Saladin, menjenguk salah seorang kelompok sipil bersenjata yang mengalami luka tembak dalam kontak senjata dengan polisi saat dirawat di Rumah Sakit Bhayakara, Banda Aceh, Selasa (5/5). (Antara Foto/Ampelsa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Aceh Inspektur Jenderal Polisi Husein Hamidi mengaku tengah memburu 19 orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kelompok sipil bersenjata di Nangroe Aceh Darussalam. Ke-19 orang tersebut, menurut Husein berasal dari kelompok pemberontak Din Minimi yang berasal dari Aceh Utara.

"Dari DPO yang teridentifikasi 19 orang. Iya, siapa lagi kalau bukan dari kelompok itu (Din Minimi)," kata Husein saat berbincang dengan CNN Indonesia, Selasa (5/5).

Hingga saat ini, Polda Aceh telah menangkap 16 orang kelompok Din Minimi. Satu orang ditangkap, Senin (4/5) malam dan 19 masih terus diburu. Satu orang yang ditangkap semalam adalah Zulfaini alias Tengku Blang yang merupakan satu di antara empat eksekutor yang membunuh dua Intel Kodim 0103 Aceh Utara pada Maret 2015 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut keterangan saksi, dia termasuk dari empat orang yang melakukan eksekusi. Dari senjata yang disita, itu senjata anggota (TNI) yang jadi korban," jelas Husein.

"Berdasarkan hasil tanya jawab singkat anggota Polresta Banda Aceh dengan tersangka Zulfaini alias Tengku Blang, yang bersangkutan merupakan eksekutor atau yang menembak mati dua orang anggota Unit Intel Dim Aut bersama dengan Komeng."

Dari tangan Tengku Blang didapatkan satu pucuk pistol jenis FN milik anggota Dim 0103 AUT (berdasarkan pengakuan tersangka). Tersangka lain, Komeng, masih dalam pengejaran di Seputaran Gunung Limpok Abes. Komeng membawa senjata otomatis AK-47.

Barang bukti lain berupa satu unit motor Mio Sporty yang di dalamnya terdapat satu borgol dan satu penutup muka (sebo), juga satu pucuk pistol jenis FN lengkap dengan amunisi. Pada pukul 02.00 WIB, Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi langsung tiba di tempat kejadian perkara.

Seperti diberitakan sebelumnya Sertu Indra dan Serda Hendri baru pulang silaturahmi dari rumah Kepala Mukim Desa Alumbang ketika keduanya dihadang oleh sekitar 15 orang, 300 meter dari kediaman sang Kepala Mukim Desa.

Dua intel itu kemudian dimasukkan ke dalam mobil oleh kelompok bersenjata yang menculiknya. Beberapa saat kemudian, sekitar pukul 17.30 WIB, terdengar suara letusan senjata api sebanyak tiga kali.

Selasa (24/3), ketika Satuan Intelijen dan Keamanan serta Satuan Narkoba Polres Lhokseumawe menelusuri hilangnya Sertu Indra dan Serda Hendri, mereka menemukan dua mayat dalam posisi tertelungkup, tangan terikat, dan hanya memakai celana dalam di Desa Bate Pilah, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, di daerah yang sunyi dan jauh dari permukiman penduduk.

Secara terpisah, Kepala Pusat Penerangan TNI Fuad Basya menyatakan aparat sedang memburu pelaku penembakan. Dia juga mengatakan pelaku merupakan “kelompok yang telah diperkirakan.”

Sumber CNN Indonesia menyatakan, Sertu Indra dan Serda Hendri tengah mengintai Din Minimi, kelompok bersenjata pecahan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). “Mereka (Din Minimi) disinyalir masih memiliki senjata dan merasa kecewa dengan pemerintahan saat ini karena tidak mendapat jabatan apapun. Intel sedang bertugas mengintai mereka,” kata sumber CNN Indonesia, saat itu.

Sementara itu, Direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Safaruddin mengatakan Abu Minimi alias Nurdin alias Din Minimi kepadanya menyatakan tidak terlibat dalam penculikan dan pembunuhan dua anggota Intel 0103 Aceh Utara tersebut. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER