Realitas Baru Demokrasi Terjadi di Acara PAN

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2015 11:49 WIB
Para pimpinan parpol yang terbagi dalam Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia hebat akhirnya kembali berkumpul dalam satu acara yang terbuka untuk publik.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berbincang dengan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dalam acara pembukaan Rakernas PAN di Jakarta, Rabu (6/5). Dalam acara itu juga dilantik Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Periode 2015-2020. ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pimpinan partai politik yang terbagi dalam Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia hebat akhirnya kembali berkumpul dalam satu acara yang terbuka untuk publik. Momentum itu terjadi setelah terpilih dan dilantiknya Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2014 lalu.

Para tokoh politik tersebut berkumpul dalam acara pelantikan pengurus pusat, dan juga pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) yang diselenggarakan di Balai Sudirman pada Rabu malam (6/5).

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sangat mengapresiasi kehadiran petinggi partai tersebut. Tidak hanya ketua umum, wakil ketua, atau sekretaris jenderal partai saja yang datang. Namun Presiden Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja turut hadir. (Baca: Jokowi Puji PAN Partai yang Konstruktif pada Pemerintah)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, para pimpinan DPR, MPR, dan DPD juga datang untuk menyaksikan dilantiknya 100 orang pengurus pusat partai berlambang matahari terbit tersebut.

Apresiasi tersebut disampaikan oleh Zulkifli melalui pidato politiknya, sebelum membuka Rakernas perdana PAN secara resmi. "Kehadiran para tokoh ini menunjukkan bahwa kita semua tetap mengutamakan silaturahim walaupun berbeda dalam pilihan politik," ujar Zulkifli.

"Ini realitas baru demokrasi Indonesia," tegas pimpinan MPR ini melanjutkan.

Sejak masa pemilihan presiden 2014, peta politik Tanah Air terbagi dalam dua kekuatan besar yang mendukung dua pasangan calon presiden dan wakil presiden. (Baca: JK Sebut Kehadiran Jokowi di PAN Bentuk Leburnya KIH-KMP)

Digawangi oleh PDIP, PKB, NasDem, dan Hanura, Koalisi Indonesia Hebat terbentuk pascapilpres untuk pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Koalisi ini juga disokong PKPI sebagai partai di luar parlemen. (Baca:

Sementara di pihak berseberangan, Koalisi Merah Putih beranggotakan Partai Golkar, Gerindra, PKS, PAN, dan PPP. Mereka adalah partai politik yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pilpres lalu. Adapun Partai Demokrat mengklaim diri sebagai partai penyeimbang meski dalam beberapa keputusan politiknya sejalan dengan KMP.

"Inilah yang dikenal dengan istilah kompetisi, kerja sama yang berlangsung secara simultan dengan persaingan," ujar Ketua MPR ini.

Oleh sebab itu, Zulkifli mengatakan bagi seluruh tokoh politik di Indonesia untuk tidak mengedepankan kepentingan golongan pada saat bertarung. Menurutnya, pada saat tengah berkompetisi, ada juga momen yang dapat digunakan untuk membangun Indonesia.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER