Jakarta, CNN Indonesia -- Meski Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah ditetapkan sebagai calon tunggal Ketua Umum Demokrat, ternyata sang incumbent sempat menolak untuk kembali dijagokan jadi pemimpin partainya.
Menurut anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, yang akhirnya membuat SBY kembali menyalonkan diri menjadi ketua umum adalah aspirasi dari kader-kader.
"Pak SBY diusulkan karena aspirasi dari bawah. Sebetulnya beliau sudahlah, 10 tahun jadi presiden sudah ada persiapan (untuk tidak lagi menjabat)," kata Pramono di Hotel Shangri-La, Surabaya, Selasa (12/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, para kader mengusulkan SBY kembali menjadi ketua umum karena takut akan terjadi dualisme partai sebagaimana terjadi pada Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
Hal ini juga disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ulil Abshar Abdalla. Dia menyebut telah terjadi intervensi eksternal yang berpotensi menimbulkan dualisme.
Karena itu, figur SBY diperlukan untuk mencegah terjadinya ancaman internal. "Sebagaimana kita ketahui, dibutuhkan tokoh yang kuat agar tidak ada ancaman internal," ujarnya. (Baca juga:
Cuitkan Undang Mega ke Kongres, SBY Dinilai Sentimentil)
Sayangnya, saat ditemui SBY tidak mengeluarkan sepatah katapun. Dia hanya melenggang pergi sambil tersenyum dan melambaikan tangan kepada wartawan.
"Terima kasih ya, terima kasih," kata dia tanpa menghentikan langkahnya. (Baca juga:
SBY Sebut Siapapun yang Hendak Gagalkan Kongres Pengkhianat)
Pendaftaran calon ketua umum ditutup siang ini dan hanya nama SBY yang tercatat. Kabar ini sekaligus menepis informasi yang menyebut Gede Pasek Suardika dan Marzuki Alie akan turut meramaikan bursa.
Pemilihan ketua umum akan diadakan pada paripurna ketiga Kongres IV Demokrat. Kongres sendiri rencananya baru akan dibuka malam ini, pada 19.30 WIB. (Baca juga:
Ibas Siap Kembali Berduet dengan SBY Pimpin Demokrat).
BACA FOKUS:
Menuju Arah Baru Demokrat? (hel/hel)