Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat TNI dan Polda Aceh bekerja sama memburu kelompok bersenjata Din Minimi yang Selasa pagi tadi terlibat baku tembak di perkebunan warga di kawasan Gampong Geunie, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie. Kelompok bersenjata yang berjumlah delapan orang itu berhasil kabur dan meninggalkan bercak darah serta sejumlah senjata di lokasi penyergapan.
Komandan Korem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin mengatakan pihaknya dalam melakukan pengejaran bekerja sama dengan kepolisian. “Kelompok Din Minimi selama ini diketahui juga melakukan kejahatan pada warga,” kata Daniel ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (16/5).
Daniel menyebutkan, setelah kelompok tersebut berhasil melarikan diri didapati beberapa persenjataan mereka antara lain tiga senjata api dan beberapa bercak darah di lokasi. “Kami kemudian melakukan penyisiran untuk mencari korban yang diduga tewas,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Daniel mengatakan, dalam melakukan pengejaran aparat TNI lebih pada menyokong pihak kepolisian. “Kasus ini selanjutnya ditangani penuh oleh kepolisian,” tutur Daniel.
Kabidhumas Polda Aceh Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) T. Saladin mengatakan, pihak kepolisian saat ini melakukan pengejaran ke wilayah Keumala yang diduga menjadi tempat pelarian kelompok Din Minimi. “Ada puluhan aparat kepolisian yang melakukan pengejaran, dari pihak Polda dan juga Polres,” ujar Saladin saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa.
Namun Saladin belum mengetahui persis soal bercak-bercak darah yang ditemukan aparat Kodim di lokasi bekas kontak senjata. “Belum tahu yang soal itu, tapi yang soal tiga senjata api kami sudah mendapat infonya,” kata Saladin.
Adapun mengenai motif kelompok bersenjata, menurut Saladin sejauh ini masih sama dengan yang disampaikan oleh Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi. “Ada dua motifnya, kalau yang ke warga, mereka melakukan kejahatan seperti pemerasan karena motif ekonomi. Kalau yang ke aparat masih didalami motifnya, kemungkinan terkait soal pemusnahan ladang ganja selama ini,” ujarnya.
Saladin menambahkan, dalam bekerja sama dengan aparat TNI pihak kepolisian melakukan koordinasi di tingkat Polda dan Kodam.
(obs)