Pakar: Jokowi Pasti Pertimbangkan Ucapan Mega soal Reshuffle

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jun 2015 12:57 WIB
Meski demikian, kata Qodari dari Indo Barometer, mendengar apa kata Megawati bukan berarti PDIP lantas mendapat tambahan jatah kursi menteri.
Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) saat menghadiri prosesi akad nikah putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, di Gedung Graha Saba, Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/6). (ANTARA/Maulana Surya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik Indo Barometer Muhammad Qodari menganggap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri punya andil dalam perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Jokowi. Bagaimanapun, kata dia, Megawati ikut berperan dalam memajukan dan memenangkan Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014.

“Nasib menteri itu sebenarnya tergantung pada hubungan Jokowi dan Teuku Umar (kediaman Megawati di Jakarta). Terlepas dari apapun, menurut saya keputusan Jokowi mengenai kabinet pasti mempertimbangkan apa kata Megawati,” kata Qodari di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6).

Salah satu alasan kenapa Jokowi bakal mendengar pertimbangan Megawati, ujar Qodari, ialah karena kepribadian sang Presiden yang menghormati orang tua dan orang-orang yang berpengaruh dalam hidupnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya melihat Pak Jokowi seorang yang sangat berkepribadian khas Jawa. Orang yang sangat memperhatikan senior. Jadi hubungan emosional antara Megawati dan Jokowi bisa berperan besar dalam perombakan kabinet," ujar Qodari.

Meski demikian, mendengar ucapan Megawati bukan berarti Jokowi akan langsung menambah jatah kursi menteri untuk partainya. Qodari memprediksi status PDIP sebagai partai penguasa tak bakal banyak mempengaruhi keputusan Jokowi dalam menambah atau bahkan mengurangi jatah menteri untuk mereka.

Komposisi menteri hasil reshuffle dipandang akan sangat dipengaruhi oleh kondisi politik tanah air dalam beberapa waktu ke delan, bukan PDIP. “Apakah konstelasi politiknya tetap seperti sekarang atau berubah? Kalau seperti sekarang, mungkin PDIP bisa menambah menteri. Tapi kalau berubah, bisa hilang (jatah menteri untuk PDIP),” kata Qodari.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya mendorong Presiden Jokowi mengedepankan aspek proporsionalitas dalam merombak kabinet. “Wajar jika PDIP sebagai partai pemenang pemilu punya alokasi (jumlah menteri) terbesar. Jika Pak Jokowi mengambil kebijakan menambah menteri dari PDIP, kami menyiapkan sebaik-baiknya,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah juga mengatakan partainya layak untuk mendapat tambahan lima kursi menteri di kabinet. (Baca juga: Dengar Rini akan Digeser Jokowi, PDIP Siapkan Menteri Pengganti)

Sumber CNN Indonesia menyatakan ada 17 menteri yang telah dievaluasi Istana. Dari jumlah itu, empat menteri telah ditandai dan diusulkan untuk diganti karena dinilai berkinerja buruk.

Keempat menteri itu seluruhnya jajaran bidang ekonomi, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago.

Kamis pekan lalu (18/6), Jokowi sudah menyebut ada kementerian yang mendapat rapor merah. Hal itu ia sampaikan usai seluruh kementerian mengumpulkan laporan kinerja periode November 2014-Mei 2015 sekaligus laporan perencanaan periode Juni-November 2015. Jokowi mengatakan selalu mengevaluasi kinerja menterinya melalui berbagai laporan dan melihat hasil kerja mereka di lapangan. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER