BREAKING NEWS

Posko DVI dan Alat Berat Siap Sedia di Lokasi Pesawat Jatuh

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2015 17:47 WIB
Kepolisian Daerah Sumatera Utara membangun posko sementara untuk memperlancar identifikasi korban di tempat kejadian perkara.
Petugas gabungan berusaha memadamkan api pesawat hercules yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Jakarta, CNN Indonesia -- Lima jam setelah pesawat hercules bernomor A-1310 jatuh di sekitar Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6), semua golongan masyarakat masih terus berupaya untuk melakukan evakuasi. Informasi terbaru, Kepolisian Daerah Sumatera Utara membangun posko sementara untuk memperlancar identifikasi korban di tempat kejadian perkara.

Kapolda Sumut Inspektur Jenderal Eko Hadi Sutedjo mengatakan ada dua posko yang dibangun oleh tim Disaster Victim Identification (DVI). “Satu dari dua posko tersebut dibangun di Rumah Sakit Adam Malik, Medan,” kata Eko seperti dilansir detik.com.

Tim DVI tersebut nantinya akan bertugas untuk mengidentifikasi korban tewas akibat jatuhnya pesawat milik TNI Angkatan Udara tersebut. Seperti diinformasikan sebelumnya, korban jiwa sudah mencapai 36 orang dan sudah dievakuasi ke RS Adam Malik. (Baca: Hercules yang Jatuh di Medan Bawa 12 Prajurit)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Fuad Basya menyebutkan informasi terakhir yang dia dapat ada lima prajurit TNI gugur dalam peristiwa nahas tersebut. Namun dia belum mendapatkan informasi detil soal siapa saja prajurit yang meninggal tersebut.

"Ada 12 personel TNI AU, tapi lima prajurit dinyatakan gugur," ujar Fuad melalui keterangan pers yang CNN Indonesia terima. (Baca: RS Adam Malik Terima Lima Jenazah Korban Hercules Jatuh)

12 prajurit yang ada di dalam pesawat tersebut dipimpin oleh Kapten Sandy Permana sebagai Penerbang I. Mendampingi Sandi, ada Letnan Satu Pandu Setiawan sebagai Penerbang BR dan Letnan Dua Dian Sukma P sebagai Penerbang II.

Selain ketiga prajurit yang bertugas sebagai pilot, ada juga Kapten Riri Setiawan selaku navigator, Serma Bambang, Paltu Ibnu Kohar, Pelda Andik, Peltu Ngateman, Peltu Yahya Komari, Pelda Agus, Prada Alfian, dan Pelda Parijo yang bertugas sebagai teknisi.

Fuad mengatakan saat ini fokus utama adalah melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya berada di sekitar lokasi jatuhnya pesawat. Hal tersebut diperkuat dengan sudah disediakannya sejumlah alat berat yang ditempatkan di lokasi.

Beberapa alat berat yang sudah tampak di lokasi adalah tiga eskavator yang bertugas membereskan puing-puing. Sementara itu ratusan petugas pun masih melakukan evakuasi dan keberadaan alat berat mempermudah petugas untuk menemukan korban yang diduga tertimpa reruntuhan gedung dan pesawat.

Sebelumnya informasi yang beredar di lingkungan wartawan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pesawat Hercules C-130 yang dioperatori oleh TNI Angkatan Udara (AU) dengan nomor registrasi A1310 sempat meminta izin untuk kembali ke Lapangan Udara (Lanud) Soewondo, Medan sesaat sebelum terjatuh. (Baca: Jatuhnya Pesawat Hercules Merangsek Topik Populer Twitter)

Pesawat tersebut lepas landas dari landasan pacu 23 Pangkalan Udara Suwondo, Medan sekitar pukul 11.48 WIB. Informasi tersebut mengungkapkan dari Medan, pesawat akan berencana menuju Tanjung Pinang.

"Saat akan ditransfer ke Medan Approach Control (APP), pilot sempat request return to base (RTB),” bunyi informasi tersebut. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER