Sebelum Gabung ISIS, Syahputra Humas Polres Batanghari

Suriyanto | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2015 15:41 WIB
Kapolres Batanghari Ajun Komisaris Besar Syahputra menilai tak ada yang aneh dalam perilaku Brigadir Syahputra saat masih aktif berdinas.
Ilustrasi ISIS. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolres Batanghari Ajun Komisaris Besar Hery Widagdo menilai tak ada yang aneh dalam keseharian Brigadir Syahputra. Sebagai atasan, Hery tak menduga Syahputra bakal bergabung dengan ISIS apalagi sampai mengorbankan nyawanya dalam perang.

Syahputra sebelum menghilang Maret lalu berdinas di satuan hubungan masyarakat Polres Batanghari. "Sehari-harinya ia biasa saja, tidak ada yang juga dalam ibadahnya," kata Hery kepada CNN Indonesia kemarin.

Tak ada tanda-tanda seorang simpatisan Islam garis keras ditunjukan oleh Syahputra selama berdinas. Ia bahkan termasuk akrab dengan siapa saja di lingkungan Polres Batanghari. "Suka ngobrol dengan yang lain," kata Hery. (Baca juga: Polisi Tewas di ISIS: Terbakar Aksi Brutal Video Suriah

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahputra menghilang sejak Maret lalu. Kepada atasannya, Syahputra mengaku ingin menyelesaikan urusan keluarga di Medan. Namun sampai sekarang ia tak pernah muncul lagi.

Polres lantas melakukan pengecekan ke Medan namun Syahputra tak juga ditemukan. Polres Batanghari menurut Hery lantas menerbitkan daftar pencarian prajurit sebanyak tiga kali. Tapi Alamsyah tak juga ditemukan.

SIMAK FOKUS: Polisi Indonesia Tewas di ISIS

Beberapa bulan setelah menghilang, situs Azzammedia dalam tulisan yang dipublikasikan Senin (29/6) lalu menyebut Syahputra telah tewas di Suriah. Ia tewas karena bertempur melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.

Syahputra disebut dalam situs tersebut telah mengganti namanya menjadi Abu Azzayn Al Indunisiy. Ia keluar dari kepolisian karena melihat video brutal yang diduga dilakukan pasukan Suriah. (Baca juga: Diklaim Tewas di ISIS, Brigadir Syahputra Tiga Kali Dicari)

"Saat itu pula, ia menyaksikan Daulah Islamiyyah sebagai satu-satunya kekuatan paling efektif dalam melawan dan membalas kekejaman Nushairiyyah pada kaum muslimin," demikian tertulis di situs Azzamedia.

Syahputra tak mempedulikan isu-isu negatif tentang ISIS yang selama ini diberitakan. Jihad akhirnya jadi pilihan Brigadir Syahputra dan bergabung bersama organisasi pimpinan Abu Bakar al Baghdadiy. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER