Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah aktivis menggelar aksi di depan Istana Negara dalam rangka peringatan 40 hari meninggalnya Jopi Peranginangin, penggiat lingkungan dan masyarakat adat, yang tewas dibacok di Kemang Selatan, pada Sabtu (23/5) lalu. Mereka menuntut Presiden Jokowi segera mengusut kasus pembunuhan Jopi.
Menggunakan kaos hitam bertuliskan "Justice for Jopi", para aktivis berhadapan langsung dengan barisan kepolisian yang berjaga. Acara peringatan ini bergabung dengan aksi Kamisan ke-403. Dalam aksinya, Komunitas Solidaritas untuk Jopi berencana menyerahkan petisi yang ditandatangani 19.150 orang kepada Presiden Jokowi.
"Hari ini kami datang ke Istana bersama-sama untuk menyerahkan petisi dan menuntut negara segera mengungkap kasus ini. Kami juga ingin menegaskan bahwa pelaku merupakan aparat negara," kata Alfa Gumilang, koordinator aksi, di Istana Negara pada Kamis (2/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksinya, Komunitas Solidaritas untuk Jopi menyatakan rasa kekecewaan akibat lambatnya proses hukum yang berlansung. Mereka merasa penyidikan tidak mencerminkan keadilan yang diharapkan.
(Lihat Juga: Ada Arogansi dari Terduga Oknum TNI AL sebelum Tikam Jopi)"Dalam rekonstruksi yang dilakukan POMAL di kafe venue jelas, pelaku bukan hanya satu melainkan lima orang. Kalau begitu seharusnya dikenai pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan kematian, ini jelas mengecewakan," kata Longgena Ginting, ketua Greenpeace Indonesia sekaligus juru bicara Komunitas Solidaritas untuk Jopi.
Jopi Peranginangin, aktivis Sawit Watch, ditemukan tewas pada 23 Mei 2015. Ditubuh korban ditemukan luka tusuk hingga menembus paru-paru. Selain sebagai aktivis lingkungan, selama masa kampanye presiden, Jopi terlibat aktif dalam tim relawan Jokowi. Menurut keterangan saksi, Jopi awalnya hanya berniat menengahi cekcok yang terjadi antara saksi dan pelaku.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan Simorangkir membenarkan ada oknum Angkatan Laut yang diduga membunuh mantan aktivis Jopi Peranginangin. Melalui pesan singkat kepada CNN Indonesia, Manahan menyatakan Puspomal telah melakukan koordinasi dengan polisi untuk mengungkap kasus ini sekaligus menangkap pelakunya.
(Baca Juga: POM AL Rekonstruksi 31 Adegan Pembunuhan Aktivis Jopi)“Benar dan saat ini Puspomal sedang mendalami dan menyelidiki laporan tersebut,” katanya, Senin (25/5).
Manahan mengaku belum mendapatkan informasi lanjutan mengenai kasus ini, seperti identitas yang lebih jelas siapa oknum AL yang diduga menikam Jopi hingga tewas tersebut.
“Itu yang belum jelas. Puspomal sedang menyelidikinya dan saya belum mendapatkan keterangan dari Puspomal,” ujarnya.
(utd)