Polisi Sebut Anak Korban Kekerasan di Cipulir Luka Baret

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2015 16:27 WIB
Kepala Sub Bagian Humas Komisaris Aswin mengatakan selain luka baret terdapat pula bekas pukulan pada pipinya.
Ilustrasi kekerasan anak. (Thinkstock/ Mykola Velychko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan (Polres Jaksel) menyatakan bocah lelaki berinsial GT (12) yang diduga mengalami kekerasan di Cipulir, mengalami luka baret dan bekas pukulan.

Menurut Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Komisaris Aswin, GT mengalami luka baret berbentuk garisan-garisan di lengan kiri dan kanannya. Sementara pada pipinya, ada bekas pukulan. (Lihat Juga: Ibu Kandung Aniaya Anak di Cipulir dengan Sadis)

"Lukanya hanya garis-garis, baret. Penyebabnya belum diketahui karena lukanya pun sudah sembuh," kata Aswin di Polres Jaksel, Jumat (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau sudah ditemukan tanda-tanda penganiayaan, polisi belum dapat menyimpulkan apa-apa. Menurut Aswin, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jaksel sedang mengajukan visum ke rumah sakit.  

Saat ini GT sedang berada dalam naungan rumah perlindungan anak Dinas Sosial di Cipayung. Sementara itu, penyidik pun masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini. (Lihat Juga: Minta Dukungan Kasus Anak, Komnas PA Surati Presiden Jokowi)

"Mengenai isu digergaji atau semuanya, masih penyelidikan oleh penyidik. Sampai sekarang masih berlangsung dan belum bisa disimpulkan apa penyebab luka," kata Aswin.

"Motifnya apa juga masih harus dilakukan pemeriksaan. Banyak alasan orang melakukan kekerasan," ujarnya.

Hingga saat ini LSR masih berstatus sebagai terlapor dan belum diperiksa. Penyidik baru memeriksa dua orang saksi, yakni tetangga korban berinisial F dan ketua RT setempat.

Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Erlinda, mengatakan kejadian ini terkuak ketika sang anak melarikan diri ke rumah tetangganya. Lalu, tetangga anak tersebut mengamankan sang anak dan membawa anak tersebut ke Polisi Resor Jakarta Selatan.

"Saat ini anaknya sudah dibawa ke rumah aman. Kondisinya sangat traumatis," kata Erlinda saat dihubungi CNN Indonesia.

Erlinda mengklaim hasil visum Polres Jaksel menemukan adanya kekerasan dengan benda bergerigi. Tak hanya itu, gigi GT juga patah akibat dugaan adanya pukulan benda tajam.

"Saya telah berbicara dengan korban dan dia bercerita banyak hal tentang ibunya. Dia cerita 'Mamaku udah gila. Setiap marah dirajam-rajam'," kata Erlinda.

Erlinda juga mengaku mendengar GT bercerita bagaimana dia juga dilempar pakai mangkuk oleh ibunya, dilempar gunting di pelipisnya, dan disundut rokok serta obat nyamuk juga di beberapa bagian tubuhnya. Alhasil, korban trauma dan menolak kembali ke rumah ibunya. (utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER