Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang anak lelaki berusia 12 dengan inisial GT diduga dianiaya secara sadis oleh ibu kandungnya, LSR (47), pada Selasa (30/6). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kini telah membawa anak lelaki tersebut ke sebuah rumah aman.
Sekretaris Jenderal KPAI, Erlinda, mengatakan kejadian itu terkuak ketika sang anak melarikan diri ke rumah tetangganya. Lalu, tetangga anak tersebut mengamankan sang anak dan membawa anak tersebut ke Polisi Resor Jakarta Selatan.
"Saat ini anaknya sudah dibawa ke rumah aman. Kondisinya sangat traumatis," kata Erlinda saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (3/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Erlinda, dari hasil visum Polres Jaksel ditemukan adanya bukti-bukti kekerasan pada diri sang anak. Misalnya, adanya kekerasan dengan benda bergerigi. Tak hanya itu, gigi GT juga patah akibat dugaan adanya pukulan benda tajam.
"Saya telah berbicara dengan korban dan dia bercerita banyak hal tentang ibunya. Dia cerita 'Mamaku udah gila. Setiap marah dirajam-rajam'," kata Erlinda.
Kepada Erlinda, GT juga bercerita bagaimana dia juga dilempar pakai mangkuk oleh ibunya, dilempar gunting di pelipisnya, dan disundut rokok serta obat nyamuk juga di beberapa bagian tubuhnya. Alhasil, korban trauma dan menolak kembali ke rumah ibunya.
Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan, AKP Nunu, membenarkan adanya dugaan kekerasan tersebut. Lokasi kejadian perkara, katanya, ada di Cipulir, Jakarta Selatan. Namun, ia enggan menjelaskan lebih jauh mengenai kejadian tersebut.
"Iya ada kekerasan anak. Karena apa? Kami masih mau bekerja dan mengumpulkan bukti dulu. Nanti kalau sudah lengkap kami sampaikan," kata Nunu kepada CNN Indonesia.
(utd)